Keterkaitan Peran Perempuan dengan Kepercayaan Rakyat di Pulau Gili Desa Sidogedungbatu Kecamatan Sangkapura Bawean Kabupaten Gresik
Main Author: | Sari, RistaElia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Lainnya |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/102707/1/SKRIPSI_RISTA.pdf http://repository.ub.ac.id/102707/ |
Daftar Isi:
- Perempuan merupakan individu yang diidentikkan dengan kehidupan rumah tangga. Perempuan memiliki peran dalam ranah publik dan domestik. Dalam hal ini perempuan Pulau Gili banyak mengalokasikan waktu dalam kesehariannya untuk melakukan kegiatan dalam lingkup domestik. Kondisi wilayah Pulau Gili yang dikeliling oleh lautan dengan kekayaan hasil lautnya membuat mata pencaharian sebagai nelayan merupakan pekerjaan yang utama dilakukan oleh para laki-laki. Bekerja sebagai nelayan merupakan pekerjaan yang berat dan membutuhkan tenaga yang besar untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Hal ini yang membuat peran publik dalam kegiatan mencari nafkah keluarga dilakukan oleh laki-laki. Selain itu, latar belakang lain yang membuat perempuan lebih banyak berperan di rumah dan tidak melaut dikarenakan adanya kepercayaan rakyat seputar perempuan dan melaut. Takhayul yang berkembang mengenai laut membuat perempuan tidak ikut serta dalam kegiatan mencari hasil laut dan hanya mengolah hasil laut untuk kebutuhan pangan keluarga atau dijual kembali. Budaya patriarki yang ada dalam kehidupan masyarakat Pulau Gili membuat ruang gerak yang dilakukan perempuan seakan-akan terbatasi. Hal ini didukung dengan kondisi sosial budaya masyarakat Pulau Gili yang berasal dari pengaruh Islam dan Madura yang membuat konstruksi atas perempuan melekat dalam peran-peran domestik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, masyarakat Pulau Gili memiliki anggapan tersendiri mengenai keberadaan perempuan di pulau kecil tersebut. Penelitian ini akan menjelaskan mengenai realitas sosial perempuan Gili dalam peran gender yang juga berhubungan dengan adanya kepercayaan rakyat pada masyarakat Pulau Gili, Bawean.