Penggunaan Dialek Osaka Oleh Mahasiswa Peserta Japanese Studies Tahun 2015 Dalam Media Sosial Facebook

Main Author: Ekasari, Vini
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/102638/1/PENGGUNAAN_DIALEK_OSAKA_OLEH_MAHASISWA_PESERTA_JAPANESE_STUDIES_TAHUN_2015_DALAM_MEDIA_SOSIAL_FACEBOOK.pdf
http://repository.ub.ac.id/102638/
Daftar Isi:
  • Dialek Osaka merupakan dialek yang digunakan di daerah Osaka, Jepang.Pada tahun 80?an, Yoshimoto Kogyo memperkenalkan dialek Osaka melalui lawak ke seluruh Jepang. Dewasa ini dialek Osaka telah dikenal di seluruh Jepang dan digunakan di berbagai media. Seiring dengan bertambahnya mahasiswa asing yang belajar bahasa Jepang, pelajar asing yang mulai menggunakan dialek Osaka pun bertambah. Contohnya adalah mahasiswa asing Japanese Studiesyang belajar di Universitas Osaka pada tahun 2015. Penelitian mengenai dialek Osaka masih tidak banyak dilakukan, oleh karena itu penulis melakukan penelitian mengenai dialek Osaka yang digunakan oleh mahasiswa asing untuk menjawab rumusan masalah dalam studi ini, yaitu (1) Kelas kata dalam dialek Osaka apa sajakah yang terdapat dalam media sosial facebook mahasiswa asing peserta Japanese Studies Universitas Osaka tahun 2015 (2) Bagaimanakah karakteristikdialek Osaka yang digunakan oleh mahasiswa asing Japenese Studies Universitas Osaka tahun 2015 dalam media sosial facebook. . Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif ini dilakukan dengan melakukan analisis pada suatu teks (dalam hal ini media sosial mahasiswa asing). Hasil studi menunjukkan bahwa ditemukan sebanyak 7 jenis kelas kata. Verba sebanyak 3 data, kata sifat-i sebanyak 3 data, kata sifat-na sebanyak 2 data, kata benda sebanyak 2 data, adverbia sebanyak 4 data, konjungsi sebanyak 2 data, verba bantu sebanyak 6 data, dan partikel sebanyak 3 data. Terdapat 6 karakteristik dialek Osaka yang digunakan, yaitu : kata bahasa standar dipendekkan sebanyak 3 data, kosakata yang digunakan berbeda dengan bahasa standar 12 data, pelafalan huruf ?s? digantikan dengan huruf ?h? 1 data, vokal panjang dipendekkan 1 data, ?desu? dan variasinya digantikan dengan ?ya? sebanyak 3 data, ??? tsu kecil digantikan dengan vokal panjang sebanyak 3 data. Penulis menyarankan agar peneliti berikutnya melakukan studi mengenai dialek Osaka dari media lain (blog, film, drama) dan meneliti intonasi maupun tata bahasanya.