Pengaruh Penggunaan Daun Cincau Hitam (Mesona Palustris Bl) Dalam Bentuk Tepung Dan Enkapsulasi Sebagai Aditif Pakan Terhadap Viskositas Dan Mikroflora Usus Halus Ayam Pedaging
Main Author: | Marwi, Filoza |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10242/ |
Daftar Isi:
- Aditif pakan merupakan bahan yang digunakan sebagai tambahan pakan untuk meningkatkan nilai guna dari pakan yang dikonsumsi ternak. Aditif pakan dapat berupa antibiotik, probiotik, prebiotik, fitobiotik dan asam organik. Penggunaan antibiotik pada pakan akan menyebabkan residu pada tubuh ternak yang tidak aman untuk kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Solusinya adalah mengganti penggunaan antibiotik dengan fitobiotik. Daun cincau hitam (Mesona palustris BL) sebagai fitobiotik memiliki kandungan senyawa bioaktif yang terkandung didalamnya seperti antioksidan, flavonoid, alkaloid dan fenol. Teknologi enkapsulasi pada pakan bertujuan untuk mengurangi kehilangan nutrisi, melindungi flavor, aroma dan pigmen, meningkatkan kelarutan, merubah bahan pakan bentuk cair ke bentuk padat atau tepung yang memudahkan dalam penanganan dan pemberian pakan. vi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan daun cincau hitam (Mesona palustris BL) dalam bentuk tepung dan enkapsulasi sebagai aditif pakan terhadap viskositas dan mikroflora usus halus ayam pedaging. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi dan acuan penggunaan daun cincau hitam (Mesona palustris BL) sebagai fitobiotik yang lebih baik dalam bentuk tepung atau enkapsulasi terhadap viskositas dan mikroflora usus halus ayam pedaging. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus s/d 4 Oktober 2017 di Laboratorium Lapang Sumbersekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang. Pembuatan aditif pakan daun cincau hitam (Mesona palustris BL), analisis proksimat dan pengujian viskositas usus halus dilakukan di Laboratorium Nutrisi Makanan Ternak Gedung 3 Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Identifikasi mikroflora yaitu jumlah koloni BAL dan Escherichia coli usus halus dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan 192 ekor Day Old Chick (DOC) ayam pedaging strain Lohman MB-202 Platinum dan dipelihara selama 35 hari. Rata-rata bobot DOC 37,4±2,87 g/ekor dan koefisien keragaman 7,67%. Metode penelitian adalah metode eksperimen in vivo menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang yang terdiri dari dua faktor, yaitu faktor bentuk daun cincau yang terdiri dari tepung daun cincau hitam (B1) dan ekstrak daun cincau hitam enkapsulasi (B2). Faktor lainnya adalah level penggunaan yang terdiri dari 0% (L0), 0,5% (L1), 1,0% (L2) dan 1,5% (L3). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan jumlah ayam pedaging pada setiap ulangan sebanyak 8 ekor. vii Hasil penelitian menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05) pada perlakuan bentuk terhadap viskositas dan jumlah koloni BAL. Memberikan perbedaan yang nyata (P<0,05) pada perlakuan bentuk terhadap jumlah koloni Escherichia coli. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aditif pakan cincau hitam (Mesona palustris BL) dalam bentuk enkapsulasi meningkatkan viskositas menjadi rata-rata 5,71±0,58 cps dibandingkan bentuk tepung dengan rata-rata 5,52±0,36 cps. Bentuk enkapsulasi meningkatkan jumlah koloni BAL 8,17±0,40 log cfu/g dibandingkan bentuk tepung dengan rata-rata jumlah koloni 8,03±9,32 log cfu/g. Sedangkan terhadap jumlah koloni Escherichia coli, bentuk enkapsulasi dapat menurunkan rata-rata jumlah menjadi 3,84±0,36 log cfu/g dibandingkan dengan bentuk tepung dengan rata-rata jumlah 4,30±0,15 log cfu/g. Hasil perlakuan level tersarang pada bentuk dan enkapsulasi daun cincau hitam (Mesona palustris BL) memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap viskositas dan jumlah koloni Escherichia coli. Hasil paling optimal pada level tersarang pemberian aditif pakan terhdap viskositas adalah pada level 1,0% (5,95±0,52 log cfu/g) untuk bentuk tepung dan level 1,5% (6,41±1,13 log cfu/g) untuk bentuk enkapsulasi. Sedangkan pemberian optimal aditif pakan untuk menekan pertumbuhan terhadap Escherichia coli adalah pada level 1% (4,22±0,23 log cfu/g) dalam bentuk tepung dan level 1,5% (3,54±0,56 log cfu/g) dalam bentuk enkapsulasi. Hasil level tersarang memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap jumlah koloni BAL dengan level optimal pemberian pada level 0,5% (8,40±0,41 log cfu/g) dalam bentuk tepung dan level 1,5% (8,92±0,61 log cfu/g) dalam bentuk enkapsulasi. viii Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cincau hitam (Mesona palustris BL) dalam bentuk enkapsulasi memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan bentuk tepung terhadap viskositas dan mikroflora usus halus ayam pedaging. Adapun level penggunaan daun cincau hitam (Mesona palustis BL) 1,5% bentuk enkapsulasi memberikan hasil yang optimal pada viskositas, jumlah BAL dan Escherichia coli usus halus ayam pedaging.