Sistem Rawat Asuh Lansia di Jepang yang Tercermin Dalam Drama Tsui no Sumika Karya Sutradara Fuji Yuya
Main Author: | Nazilaturrahmah, Sally |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/102383/1/Sally_Nazilaturrahmah_-_125110200111023.pdf http://repository.ub.ac.id/102383/ |
Daftar Isi:
- Penduduk Jepang dengan usia di atas 60 tahun telah mencapai 33,1 persen di tahun 2015. Menjadikan Jepang sebagai Choukourei Shakai. Namun, Jepang tetap berupaya dalam mendukung kebutuhan masyarakatnya. Salah satunya pelayanan kesehatan dan kesejahteraan untuk lansia yang disebut asuransi perawatan jangka panjang. Hal ini tercermin dalam salah satu bentuk karya sastra, yaitu drama Tsui no Sumika yang menceritakan tokoh Asakura Tomoko dalam melihat bagaimana prosedur kerja serta permasalahan dalam sistem rawat asuh lansia di Jepang saat ini. Dalam menganalisis penulis menggunakan teori sosiologi sastra dengan perspektif yang mengungkap sastra sebagai cerminan masyarakat. Selain itu, sistem rawat asuh lansia di Jepang serta mise en scene juga digunakan sebagai teori pendukungnya. Dengan tujuan menjawab dua rumusan masalah melalui sumber data drama Tsui no Sumika karya sutradara Fuji Yuya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan sistem yang dilakukan dalam beberapa tahun tidak mengubah prosedur pengajuan perawatan lansia di Jepang saat ini. Prosedur tersebut meliputi care manager dan care provider. Permasalahan pun bermunculan, di antaranya banyaknya lansia penderita demensia, pengaruh buruk terhadap psikologi lansia, beban keluarga dalam merawat lansia, banyaknya herupa yang berhenti kerja, serta kurangnya perhatian terhadap sistem rawat asuh lansia saat ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prosedur kerja serta permasalahan sistem rawat asuh lansia di Jepang saat ini telah tercermin dalam drama Tsui no Sumika. Penulis menyarankan peneliti berikutnya menggunakan teori psikologi sastra untuk menganalisis psikologi tokoh Akimoto Naoki sebagai manajer perawatan, yang membunuh lansia dengan tujuan meringankan beban lansia di bawah sistem rawat asuh di Jepang saat ini.