Prasangka, Diskriminasi, dan Stereotip Oleh Tokoh Utama Ruben Vandevoorde Dalam Film Rien à Déclarer Karya Dany Boon
Daftar Isi:
- Kebutuhan mendasar manusia untuk menjadi bagian dari interaksi sosial memiliki konsekuensi tersendiri, termasuk diantaranya adalah memunculkan prasangka. Prasangka tumbuh untuk menggambarkan orang lain. Prasangka sangat berpotensi untuk menimbulkan konflik sosial, seperti: diskriminasi, stereotip, etnosentrisme, dan xenophobia. Salah satu film Prancis yang menggambarkan konflik sosial adalah Rien à Déclarer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran serta faktor-faktor penyebab munculnya prasangka, diskriminasi, dan stereotip oleh tokoh utama dalam film tersebut. Penelitian ini menggunakan teori sosiopsikologi yang sebagian besar dirujuk dari buku Psikologi Prasangka milik Idhamsyah Eka Putra dan Ardiningtiyas Pitaloka tahun 2012. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kulitatif, dimana lebih banyak menggunakan data lisan maupun tertulis untuk menggambarkan kejadian atau alur sebuah film. Hasil penelitian menunjukan bahwa tokoh utama dalam film Rien à Déclarer merupakan seorang anti-Prancis. Ia memiliki sebuah prasangka negatif terhadap orang-orang maupun negara Prancis. Prasangka tersebut melahirkan sikap diskriminatif dan stereotip, yang akhirnya melahirkan sikap etnosentrisme dan xenophobia. Sebagai contoh, ketika Ruben beranggapan bahwa orang-orang Prancis adalah orang-orang jahat. Hal tersebut akan mempengaruhi cara pandang dan meningkatkan agresi serta kewaspadaannya terhadap orang-orang Prancis. Sikap anti-Prancis yang dimiliki Ruben tidak muncul dengan sendirinya. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi muncul dan berkembangnya sikap negatif tersebut, seperti: frustrasi, proyeksi, dan faktor kepribadian. Bagi penelitian selanjutnya yang menggunakan film ini sebagai objek material, diharapkan tidak hanya mengkaji definisi, bentuk-bentuk, serta faktor penyebab munculnya prasangka, diskriminasi, dan stereotip. Namun, dapat pula mengkaji tentang dampak dan solusi dari adanya prasangka, diskriminasi, dan stereotip. Peneliti dapat juga mengkaji kepribadian tokoh Mathias Ducatel, yaitu mengkaji bagaimana cara Mathias menyikapi prasangka, diskriminasi, dan stereotip yang dilakukan Ruben Vandevoorde.