Eksistensi Tokoh Akiyama Tokuzo Dalam Film Tenno No Ryoriban Karya Sutradara Yuichiro Hirakawa Dan Shingo Okamoto
| Main Author: | Putri, ElisabethPuspita |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2016
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/102172/1/ELISABETH_PUSPITA_PUTRI.pdf http://repository.ub.ac.id/102172/ |
Daftar Isi:
- Eksistensialisme adalah cabang ilmu filsafat yang membahas keberadaan manusia di dunia. Penulis meneliti eksistensialisme pada Akiyama Tokuzo yang merupakan tokoh dalam karya sastra sebagai perwakilan dari keberadaan manusia. Film Tenno No Ryoriban menceritakan tentang tokoh utama Tokuzo yang hidup dalam keluarga yang mapan. Tokoh Tokuzo telah menemukan kecintaannya pada memasak dan ingin menjadi koki nomer satu di Jepang. Meskipun keluarga dan istri Tokuzo menentang, akan tetapi Tokuzo akhirnya dapat menjadi koki nomer satu di Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dan dengan teori eksistensialisme Binswanger dan Boss. Dalam teori eksistensialisme Binswanger dan Boss terdapat sembilan poin pembangun eksistensialisme yaitu, fenomenologi, eksistensi, dasein, rasa bersalah, keterlemparan, kecemasan, keotentikan, ketidakotentikan, dan kematian. Penulis menganalisis proses pencapaian menuju eksistensi dari tokoh utama Akiyama Tokuzo. Hasil penelitian menunjukan bahwa Akiyama Tokuzo mencapai eksistensi dirinya setelah mencapai enam poin yang membangun Eksistensialisme yaitu, eksistensi, desein, rasa bersalah, keterlemparan, kecemasan, dan keotentikan. Hasil analisis menunjukan bentuk tindakan eksistensialisme yang dilakukan oleh Akiyama Tokuzo masih belum sempurna, karena dalam teori eksistensialisme terdapat sembilan poin dalam membangun eksistensialisme. Meski demikian, tokoh Akiyama Tokuzo sudah dapat mencapai keotentikan hanya dengan enam poin pembangun eksistensialisme. Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian menggunakan film Tenno No Ryoriban dapat menggunakan teori Psikologi sastra atau teori food and literary studies yang lebih meneliti pada makanan.