Analisis Deiksis Wacana Pada Kata Ça Dalam Novel Le Petit Prince Karya Antoine De Saint-Exupéry

Main Author: Lestari, EndangPuji
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/102041/
Daftar Isi:
  • Deiksis mengkaji makna kata relatif dengan konteks. Salah satu jenis deiksis adalah deiksis wacana. Kajian mengenai deiksis wacana memiliki kemiripan dengan anafora. Deiksis wacana merujuk pada ekspresi linguistik (dapat merujuk pada sebagian maupun keseluruhan ungkapan) sedangkan anafora merujuk pada entitas yang disebutkan oleh ekspresi linguistik tersebut. Menurut Reichenbach (dalam Levinson, 1983, hal. 83), deiksis juga memuat elemen token-reflexivity yaitu elemen yang merujuk pada dirinya sendiri. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis melakukan penelitian pada novel Le Petit Prince dengan batasan ruang lingkup penelitian pada penggunaan kata ça (itu) sebagai deiksis wacana. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan: (1) deskripsi deiksis wacana dan (2) deskripsi fenomena token-reflexivity yang ditemukan pada novel tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Kemudian jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif sehingga hasil penelitian disajikan dengan deskripsi berdasarkan proses serta hasil temuan. Berdasarkan hasil analisis terhadap fenomena yang ditemukan, kata ça (itu) dalam novel Le Petit Prince dapat digunakan sebagai deiksis wacana dan anafora serta dapat memiliki informasi token-reflexivity. Fenomena yang lebih sering ditemukan adalah deiksis wacana. Hal ini dikarenakan deiksis wacana merujuk pada sebagian atau keseluruhan dari ungkapan (ide) dari wacana yang dibahas. Berdasarkan analisis konteks, ditemukan bahwa referen kata ça (itu) lebih sering berupa kalimat dan terdapat dua jenis konteks dengan peserta tutur di dalam dan di luar cerita. Informasi token-reflexivity menunjukkan bahwa fenomena deiksis wacana maupun anafora dapat mengacu pada kalimat tempat kata ça (itu) berada serta berfungsi sebagai penekanan terhadap referen dari kata ça (itu). Namun berdasarkan keseluruhan data yang ditemukan, informasi token-reflexivity kurang digunakan oleh Exupèry. Hal ini dikarenakan kata ça (itu) digunakan untuk mengacu pada sebagian ungkapan ataupun entitas yang telah dijelaskan. Dari hasil penelitian, penulis berharap peneliti selanjutnya dapat menggunakan novel terjemahan Le Petit Prince untuk membandingkan deiksis yang digunakan.