The Influence of Personality toward English Proficiency of FIB English Study Program Students Year 2013.

Main Author: Hanida, MahzumiAhmad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101941/1/Thesis_-_Mahzumi_Ahmad_Hanida_-_105110100111082.pdf
http://repository.ub.ac.id/101941/
Daftar Isi:
  • Kepribadian berpotensi menentukan proses seseorang dalam belajar bahasa secara mudah atau sebaliknya. Kepribadian dalam penelitian khusus ini mengacu pada empat klasifikasi berdasarkan tingkat extraversion dan neuroticism dari teori Eysenck (1947). Klasifikasi tersebut dikenal sebagai temperamen. Berlatar belakang alasan sebelumnya, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kepribadian terhadap pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Terdapat dua rumusan masalah sebagaimana penelitian dilakukan; (1) Apakah temperamen individu siswa FIB 2013 (2) Bagaimana korelasi masing-masing temperamen individu terhadap empat dasar keterampilan bahasa pada proses pembelajaran bahasa asing. Menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini menggunakan data berupa angka. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner berdasarkan Eysenck Personality Inventory atau EPI. Instrumen yang digunakan dianggap paling sesuai untuk mengklasifikasikan kepribadian menjadi empat tipe temperamen. Terlebih lagi reliabilitas instrumen, menggunakan alpha Cronbach, diperkirakan mencapai alpha 0,837 di Nodoushan (2011). Penelitian ini melibatkan 47 mahasiswa sebagai sampel dari populasi yang semua dari mereka adalah mahasiswa FIB program studi Sastra Inggris tahun 2013. Penelitian ini mengidentifikasi temperamen dari mahasiswa FIB 2013. Berdasarkan temuan yang didapat, tercatat 23 mahasiswa bertemperamen Choleric, 15 bertemperamen Sanguine, 2 bertemperamen Phlegmatic, dan 7 bertemperamen Melancholic. Hasil menyatakan terdapat korelasi antara temperamen terhadap empat mata kuliah yang menjadi representasi empat dasr keterampilan bahasa. Selain itu peneliti menemukan nilai korelasi yang signifikan antara mata kuliah Understanding Longer Talk terhadap temperamen Choleric, Sanguine, dan Melancholic. Kemudian nilai korelasi yang signifikan lainnya adalah mata kuliah Critical Reading terhadap Choleric dan Sanguine. Untuk melengkapi penelitian ini, penulis menyarankan penelitian ke depan dapat memberi penjelasan yang lebih menggunakan teori, metode , atau data objek. Pada akhirnya penelitian yang serupa bukan hanya menjadi referensi untuk penelitian berkelanjutan ke depan tetapi juga menyediakan acuan untuk pengembangan metode belajar mengajar.