An Analysis of AAVE Grammatical Features as Depicted in The Utterances of Christopher Wallace in “Notorious” Movie
Main Author: | Prasetyo, Yudi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Lainnya |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101939/1/YUDI_PRASETYO.PDF http://repository.ub.ac.id/101939/ |
Daftar Isi:
- Bahasa sangatlah penting bagi manusia. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi bagi manusia dengan yang lain, untuk menyampaikan ide, pesan, perasaan, dan sebagainya. Bahasa dan masyarakat juga saling berhubungan. Masyarakat tertentu menggunakan bahasa tertentu atau bahasa tertentu menunjukkan identitas masyarakat tertentu. Orang Afrika-Amerika menggunakan bahasa Inggris yang berbeda, yakni Bahasa Inggris Non-standar orang Afrika-Amerika yang mempunyai tata bahasa yang berbeda dengan bahasa Inggris standar. Peneliti mengangkat penelitian tentang tata bahasa Bahasa Inggris Non-standar orang Afrika-Amerika yang digunakan oleh Christopher Wallace di film Notorious menggunakan teori dari Rickford dan Wolfram. Penelitian ini berfokus dalam dua permasalahan: (1) Ucapan apa saja yang mengandung tata bahasa Bahasa Inggris Non-standar orang Afrika-Amerika yang ditemukan dari ucapan Christopher Wallace di film Notorious?, (2) Tata bahasa Bahasa Inggris Non-standar orang Afrika-Amerika apa saja yang digunakan oleh Christpher Wallace di film Notorious?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam analisa dokumen untuk mendeskripsikan tata bahasa Bahasa Inggris Non-standar orang Afrika- Amerika yang digunakan oleh Christopher Wallace di film Notorious. Data yang digunakan adalah ucapan Christopher Wallace dalam film Notorious yang ditranskrip, diunduh dari situs ganool.com. Penelitian ini mengungkap tata bahasa Bahasa Inggris Non-standar orang Afrika-Amerika yang digunakan oleh Christopher Wallace di film Notorious yaitu penggunaan ain’t sebagai kata negator umum, negasi ganda, pertanyaan langsung, hilangnya kata ganti relatif, hilangnya –s dalam orang ketiga tunggal, generalisasi kata was untuk digunakan pada subyek jamak, penggunaan been untuk menunjukkan kegiatan yang sudah lama berlangsung, penggunaan they got sebagai pengganti it is, penggunaan done untuk menunjukkan kegiatan yang sudah tuntas, penggunaan don’t daripada doesn’t, pembalikan negatif, dan penggunaan y’all dan they untuk oreng kedua dan ketiga jamak posesif. Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih tentang Bahasa Inggris Non-standar orang Afrika-Amerika. Peneliti menyarankan para peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dengan objek dan teori yang berbeda tentang Bahasa Inggris Non-standar orang Afrika-Amerika.