A Study of Word-Formation Process in Jargons Used on Chatting in DotA

Main Author: Setiawan, AchmadFauzy
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101936/1/Thesis_.pdf
http://repository.ub.ac.id/101936/
Daftar Isi:
  • Jargon digunakan oleh kelompok – kelompok yang memiliki minat yang serupa, seperti perdagangan atau profesi. Dalam dunia internet, seperti game online, mereka tidak berkomunikasi secara langsung tetapi menggunakan bahsa chatting untuk komunikasi. Melalui chatting, para pemain menggunakan bahasa tersendiri yang sangat berguna untuk berkomunikasi secara efektif saat mereka bermain. Berlatar belakang fenomena tersebut penulis mengadakan sebuah studi mengenai jargon yang ada di DotA. Penulis menyusun dua rumusan masalah: (1) Jargon apa yang ditemukan dalam chatting di permainan DotA online, (2) Proses apa sajakah yang membentuk jargon di permainan DotA online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif kerena penulis bermaksud untuk menggambarkan fenomena bahasa secara komprehensif melalui pengembangan teoritikal dan perspektif dalam kata–kata. Penulis melakukan pengumpulan dokumen untuk mendapatkan data. Pengumpulan tersebut dilakukan ketika sang penulis ikut serta sebagai pemain dari beberapa permainan DotA. Dokumen yang dimaksud adalah semua perkataan dan ekspresi pemain di chatting saat bermain. Dokumen tersebut tersimpan sebagai chat log. Penulis berhenti mengumpulkan data ketika data tersebut mencapai titik jenuh. Dalam studi ini ditemukan 59 jargon. Dalam jargon tersebut ditemukan tujuh jenis proses pembentukan yaitu; acronym, clipping, coinage, blending, borrowing, multiple-processes, dan coversion. Clipping merupakan pembentukan yang paling banyak ditemukan karena alasan tertentu. Secara umum alasan tersebut dipicu oleh media berkomunikasi yang menggunakan ketikan dari keyboard. Disarankan bagi para peneliti selanjutnya untuk meneliti mengguakan media lain, seperti; film, surat kabar, majalah, atau objek serupa lainnya. Hasil penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa dunia internet juga memiliki bahasa tersendiri untuk berkomunikasi, dua hal itu yang tidak dapat terpisahkan dengan penggunanya.