Taboo Language Expressed in American Film “Crank 2
Main Author: | Rahma, Rosikah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101897/1/JURNAL_ROSIKAH_RAHMA_%280911110083%29_Pdf.pdf http://repository.ub.ac.id/101897/ |
Daftar Isi:
- Dalam komunikasi, manusia menggunakan ragam bahasa. Terkadang manusia menggunakan bahasa resmi dan tidak resmi dalam komunikasi. Banyak orang berkomunikasi dengan bahasa yang tidak sesuai seperti berbicara dengan teman ataupun keluarga menggunakan bahasa yang tidak sopan seperti bahasa tabu. Seperti kita ketahui, bahasa tabu adalah bahasa yang kurang baik dalam kehidupan sosial. Tapi bahasa tabu sudah menjadi fenomena umum sekarang ini. Orang-orang bebas berbicara sesuai apa yang dia mau, kebanyakan orang menggunakan bahasa tabu untuk mengekspresikan perasaan dan emosi. Orang Amerika modern ini mendengar bahasa tabu di jalanan, dirumah, disekolah, di radio, di televisi dan lainya. Sekarang ini, film sangat berkembang pesat. Itu karena banyak jenis film muncul untuk menghibur penonton. Salah satu jenis film adalah aksi, contoh film yang berjenis aksi adalah “Crank 2”. Berbagai karakter dalam film ini menggunakan bahasa tabu. Film ini menandai bahwa kehidupan sosial mempengaruhi penggunaan bahasa. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang merujuk pada analisis dokumen tentang fenomena bahasa tabu dalam percakapan oleh pemeran utama di film “Crank 2”. Data dari penelitian ini adalah ucapan yang terdapat kata tabu yang diucapkan oleh peran utama, kemudian penulis mengumpulkan data sesuai dengan teori Timothy Jay (1996). Penulis menemukan kata-kata tabu yang diucapkan oleh Chev Chelios. Pemeran utama mengucapkan 4 jenis bahasa tabu diantaranya pemfitnahan (Jesus Christ), cabul (fucking, shit, dick, fuck, cunt, ass, fucker, motherfucker), gangguan seksual (bastard, bitch, whore), dan hinaan (chinese man, slant-eye). Penulis menemukan 6 jenis ekpresi kemarahan diantaranya : Penyimpangan Sosial-seksual (whore, bitch), rasial -etnik (Chinese man, slanteye), kutukan dan pemfitnahan (Jesus Christ), cabul (fucking, dick, fuck, fucker, motherfucker, cunt and ass), pikiran tidak normal (bastard), and skatologi (shit). Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti bahasa tabu dengan menggunakan teori lainnya. Selanjutnya, peneliti selanjutnya bisa penggunaan bahasa tabu pada objek lainnya seperti novel, kegiatan sehari-hari atau komik.