Politeness Strategies Used by the Presidential Candidates of Indonesia in the 2014 Final Presidential Debate
Main Author: | Nurjanah, FebrianaArum |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101874/1/Thesis_Febriana_Arum_Nurjanah_115110100111089_Sastra_Inggris.pdf http://repository.ub.ac.id/101874/ |
Daftar Isi:
- Sebagai makhuk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan yang lain. Seringkali, manusia melakukan tindakan yang mengancam reputasi lawan bicaranya ketika mereka sedang berkomunikasi. Oleh sebab itu, manusia sebaiknya memperhatikan aspek kesantunan dan menerapkan strategi kesantunan untuk memperkecil tindakan yang mengancam reputasi tersebut. Penulis melakukan sebuah penelitian tentang tindakan mengancam reputasi dan strategi-strategi kesantunan yang terjadi dalam program debat final calon presiden 2014. Ada dua masalah penelitian yang diajukan oleh penulis: (1) Reputasi apa yang diancam oleh masing-masing calon presiden dan wakil presiden dalam debat terakhir dan (2) Apa jenis strategi kesantunan yang dilakukan oleh calon presiden dan wakil presiden dalam debat terakhir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengumpulkan dan menganalisa data. Studi ini termasuk ke dalam analisa dokumen karena penelitian ini menganalisa naskah dan percakapan dari calon presiden Indonesia 2014. Dari hasil analisa, terdapat 28% dari tuturan yang termasuk sebagai tindakan yang mengancam reputasi dan strategi kesantunan yang dilakukan oleh para calon presiden Indonesia. Terlihat juga bahwa rata-rata calon presiden lebih sering mengancam reputasi negatif dan menggunakan strategi kesantunan positif lebih banyak daripada strategi yang lain. Ini menunjukkan bahwa setiap calon presiden ingin agar tetap memiliki hubungan baik satu sama lainnya. Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar menganalisa tindakan mengancam reputasi dan strategi kesantunan yang terdapat di media lain seperti program bincang-bincang yang ditayangkan secara langsung. Mereka juga dapat menganalisa program debat menggunakan bidang kajian yang lain seperti Analisa Wacana Kritis untuk mengungkap kekuasaan dan ideologi di balik sebuah debat.