Students’ Attitudes Toward Reading Two Different Cultural Contents Of English Short Stories In “Critical Reading” Class
Main Author: | Kartikaningtyas, DewantyAjengHastu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101849/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang pengetahuan adalah salah satu faktor penting terhadap membaca dalam bahasa kedua. Pengetahuan budaya adalah suatu latar belakang pengetahuan yang menyangkut tentang budaya dari konten dalam materi bacaan. Dengan mengaktifkan latar belakang pengetahuan budaya, mahasiswa dapat memiliki pengtahuan awal sebelum mereka memulai membaca. Mengetahui preferensi membaca dari mahasiswa juga penting dan ini dapat dilihat melalui sikap mereka dan kefamiliaran budaya dalam proses pemahaman membaca. Oleh karena itu, studi ini ditujukan untuk meneliti sikap mahasiswa dalam membaca dua konten budaya yang berbeda dari dua cerita pendek berbahasa Inggris pada kelas “Critical Reading” di Universitas Brawijaya. Model penelitian kuasi-eksperimental digunakan untuk meneliti masalah yang berkaitan dengan sikap. Penelitian dengan metode campuran juga digunakan dalam menyajikan data. Data diperoleh melalui “kuesioner mengenai sikap” dan “kuesioner berbentuk wawancara dalam membaca”. 50 mahasiswa pasa semester dua terlibat dalam studi ini. Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa mahasiswa kelas “Critical Reading” memiliki sikap yang tinggi terhadap membaca dalam Bahasa Inggris (3.74). Dalam hal membaca cerita pendek dengan dua konten budaya yang berbeda, sikap mahasiswa lebih tinggi dalam merespon cerita yang familiar bagi mereka, yang mana adalah latar belakang budaya Indonesia (3.63) daripada latar belakang budaya Barat (3.59). Sikap-sikap yang berbeda menjelaskan bahwa mahasiswa belum menunjukkan sedikitpun mengenai berpikir secara kritis. Budaya Indonesia membantu mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan awal dalam memahami bacaan. Di sisi lain, budaya barat mengandung kosakata yang baru dan budaya yang berbeda membuat mahasiswa memerlukan waktu lebih dalam memahami bacaan secara menyeluruh. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mengedakan penelitian dengan menggunakan metode, objek, dan instrumen yang berbeda. Mereka juga dapat meneliti lebih dalam mengenai pengaruh budaya dalam membaca dengan mengadakan tes pemahaman membaca. Bagi para guru, semoga hasil dari studi ini dapat mejadi pertimbangan dalam memilih materi bacaan untuk membantu para mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan membaca mereka.