Gender Equality In Melin W’s Poems And Beyonce’s Song Lyrics: A Comparative Study
Main Author: | Simatupang, NajelinaRuthYessica |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101841/ |
Daftar Isi:
- Ada beberapa isu-isu feminis ditengah masyarakat, salah satunya ialah mengenai kesetaraan jender, dimana kaum perempuan menuntut adanya persamaan hak yang setara dengan laki-laki. Penelitian ini membahas isi puisi dari Melin W yang berjudul I am a WOMAN dan Sisterhood serta lirik lagu Beyoncè yang berjudul Who Run The World (Girls) dan Flawless yang mengandung isu-isu yang dihadapi kaum perempuan dan merepresentasikan bagaimana sebenarnya kondisi perempuan di lingkungan kerja, dalam sebuah pernikahan maupun ruang lingkup masyarakat, bahwa sebenarnya kaum perempuan pun memiliki kuasa untuk membela dirinya sendiri. Adapun tiga teori yang digunakan dalam penelitian ini, yang pertama ialah teori studi perbandingan, teori ini diperlukan dalam menganalisis persamaan dan perbedaan konten dalam puisi dan lirik lagu. Teori kedua ialah feminism liberal, karena titik pusat penelitian ini ialah isu feminist yang ada didalam puisi maupun lirik lagu, maka teori ini digunakan untuk menganalisa semangat kaum feminis liberal yang tergambar dalam puisi dan lirik lagu tersebut. Teori yang terakhir ialah teori analisis puisi, termasuk didalamnya ialah diksi dan majas yang diperlukan untuk memahami konten dan makna terselubung dalam puisi dan lirik lagu. Berdasarkan teori-teori yang digunakan, penelitian ini juga menemukan persamaan antara dua karya tersebut, sebagaimana didalam lirik lagu dan puisi merepresentasikan semangat kaum feminis liberal dan juga perjuangan kaum perempuan dalam meraih kesetaraan jender. Ide utama dalam kedua karya ini ialah untuk menunjukkan bahwa kaum perempuan juga bisa mengontrol dunia. Disisi lain, juga ada perbedaan antara dua karya tersebut, bagaimana cara Melin W merepresentasikan kesetaraan jender tidak sama dengan Beyoncè. Beyoncè menegaskan apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan perempuan, seringkali ia menggunakan konotasi untuk menyampaikan maksud dan tujuannya. Sedangkan Melin W seringkali menggunakan denotasi dan mencurahkan perasaannya secara langsung melalui puisi-puisinya.