Eksistensialisme pada Tokoh Umi Matsuzaki dalam film Kokurikozaka Kara karya Goro Miyazaki
Main Author: | Santoso, Budi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101805/1/Bab_II.pdf http://repository.ub.ac.id/101805/2/Bab_III.pdf http://repository.ub.ac.id/101805/3/Daftar_pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/101805/3/CV.pdf http://repository.ub.ac.id/101805/4/Bab_VI.pdf http://repository.ub.ac.id/101805/5/Cover.pdf http://repository.ub.ac.id/101805/6/Abstrak-Daftar_Lampiran.pdf http://repository.ub.ac.id/101805/7/Bab_I.pdf http://repository.ub.ac.id/101805/ |
Daftar Isi:
- Eksistensi seorang manusia berawal ketika seorang manusia terlahir ke dunia. Eksistensialisme adalah cabang ilmu filsafat yang membahas keberadaan manusia di dunia. Penulis meneliti eksistensialisme pada Umi Matsuzaki yang merupakan tokoh dalam karya sastra sebagai perwakilan dari keberadaan manusia. Film Kokurikozaka Kara karya Goro Miyazaki menceritakan tentang tokoh Umi Matsuzaki sebagai murid SMA yang tinggal di daerah bukit Kokuriko di Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif sebagai metode untuk menganalisis eksistensialisme pada tokoh Umi Matsuzaki. Eksistensialisme pada tokoh Umi Matsuzaki dikaji dengan teori eksistensialisme yang dikemukakan oleh Binswanger dan Boss. Eksistensialisme pada tokoh Umi Matsuzaki ditekankan pada sembilan hal yang membangun eksistensialisme yaitu, fenomenologi, eksistensi, dasein, keterlemparan, kecemasan, rasa bersalah, kematian, keotentikan, dan ke-tidak otentikan. Hasil studi menunjukan bahwa eksistensialisme pada Umi Matsuzaki hanya memiliki enam hal dari sembilan hal yang membangun eksistensialisme yaitu, fenomenologi, eksistensi, dasein, keterlemparan, kecemasan, dan keotentikan. Sehingga eksistensialisme tokoh Umi Matsuzaki belum sempurna, namun Umi Matsuzaki sudah mencapai keotentikan yaitu pencapaian yang baik. Binswanger dan Boss menyatakan, tidak semua manusia bisa mencapai keinginan dan kemungkinan eksistensialisme manusia itu sendiri yang disebabkan karena manusia sendirilah yang menentukan hidupnya. Untuk penelitian selanjutnya penulis berharap mahasiswa berminat untuk menganalisis film yang dikeluarkan oleh Studio Ghibli, karena film yang dikeluarkan banyak nilai yang bisa diambil baik tersurat maupun tersirat yang tentu saja menarik untuk diteliti. Pada film Kokurikozaka Kara khususnya, penelitian selanjutnya bisa mengkaji dengan psikologi sastra dan poskolonialisme.