Will Salas Struggle as a Proletarian in Pursuing Equality Reflected in In Time The Movie
Main Author: | Muniagara, Arief |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101764/1/Arief_M_%280811113031%29.pdf http://repository.ub.ac.id/101764/ |
Daftar Isi:
- Struktur sosial yang dibuat oleh prinsip-prinsip kapitalisme yang menindas dan menekan kelas proletar, karena tekanan tersebut maka lahirlah konflik kepentingan antara kedua kelas tersebut. Dalam rangka untuk bertahan hidup dan mencari kesejahteraan, beberapa filsuf berpendapat bahwa perjuangan dari kelas yang tertindas harus terjadi. Perjuangan merupakan satu-satunya solusi untuk kelas proletar dalam membawa kesejahteraan pada hidup mereka. Penulis tertarik untuk menganalisa konflik kepentingan antara kedua kelas sosial tersebut yang terrefleksikan pada film yang berjudul In Time. Penulis juga tertarik untuk menganalisa perjuangan dari kaum proletar melawan sistem kapitalis borjuis. Penelitian ini menggunakan teori kelas sosial dan konflik kelas dari pemikiran Karl Marx. Selain itu, untuk mendukung proses analisa, penulis menggunakan teori Mise-en-scene untuk membantu penulis menganalisa beberapa adegan dalam film yang berjudul In Time. Untuk melaksanakan penelitian ini, penulis melakukan beberapa tahap untuk mendapatkan data. Setelah menganalisa film ini, penulis menemukan pemicu yang memotivasi pada perjuangan kelas proletar melawan sistem kapitalis borjuis. Perjuangan kaum proletar melawan kaum borjuis terrefleksikan oleh tokoh utama yaitu Will Salas. Perjuangan Will Salas dipicu oleh sistem yang tidak adil untuk kaum proletar di Ghetto. Tujuan dari perjuangan Will Salas adalah mengembalikan hak-hak masyarakat di Ghetto untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan lebih baik.