Tujuan Alokasi Official Development Assistance Jepang kepada Vietnam Tahun 2009 -2014
Daftar Isi:
- Pada tahun 2009, Jepang terkena dampak krisis ekonomi global yang mengakibatkan kemerosotan Gross National Income (GNI) annual growth rate hingga -5,5 %. Dimana hal ini merupakan yang terburuk jika dibandingkan 30 tahun terakhir. Sebaliknya, pada tahun itu Jepang malah memberikan bantuan ke Vietnam melalui Official Development Assistance (ODA) dua kali lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Selama kurun waktu 2009 hingga 2014, Vietnam merupakan negara yang paling banyak menerima bantuan dari Jepang yaitu sekitar 7,5 milyar US$. Jumlah ini lebih besar jika dibandingkan bantuan ODA Jepang ke negara lain dan juga bantuan ODA negara lain ke Vietnam. Di sisi lain, Vietnam telah berganti status sebagai negara middle income pada tahun 2011. Akan tetapi ditengah perekonomian Vietnam yang terus tumbuh, Jepang menempatkan Vietnam sebagai resipien utama dengan jumlah dana yang lebih besar jika dibandingkan pemberian bantuan pertama kali sejak 1992 hingga 2008 (sekitar 7,24 milyar US$ ). Sehingga, diperlukan konteks yang lebih luas untuk memahami tujuan pemberian bantuan luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tujuan utama pemberian bantuan ODA Jepang ke Vietnam selama tahun 2009 -2014 dengan mengggunakan konsep foreign aid purposes dari Carol Lancaster. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tujuan komersil/commercial purposes merupakan tujuan yang paling dominan yaitu untuk memperluas ekspor, mengamankan akses impor bahan mentah, dan mengamankan serta mendorong nilai investasi.