Daftar Isi:
  • Salah satu jenis karya sastra yang sering digunakan untuk mengekpresikan pengalaman batin adalah puisi. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsetrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Sastrawan perempuan Jepang yang mengekspresikan pengalaman hidupnya dalam puisi di antaranya adalah Yosano Akiko yang menulis puisi Kimi Shinitamou koto Nakare pada tahun 1904 dan Ibaragi Noriko yang menulis puisi Watashi ga Ichiban Kirei datta Toki untuk mengenang masa dimana pengarang sedang cantik-cantiknya di umur 30 tahun pada 1945. Persamaan kedua puisi ini adalah sama-sama menceritakan pengalaman perang yang dialami oleh pengarang semasa hidup, yaitu Yosano Akiko mengalami perang Jepang-Rusia, sedangkan Ibaragi Noriko mengalami perang Asia Pasifik. Pada penelitian ini, penulis menggunakan struktur batin puisi untuk mengetahui unsur ekstrinsik puisi dan menggunakan teori kritik sastra feminis jenis ginokritik untuk menganalisis pandangan perempuan Jepang terhadap perang serta menggunakan hubungan perang dan gender sebagai sumber tambahan. Hasil penelitian menunjukkan pengalaman perempuan akan perang sebagai korban tidak jauh berbeda meskipun terpaut waktu yang jauh, yaitu sama-sama merasakan susah, sedih, dirugikan baik secara fisik maupun mental. Ketika berbicara tentang perang, perempuan tidak melihat perang dengan pandangan secara objektif, namun perempuan melihat perang secara subjektif, yaitu melihat perang yang kemudian dikaitkan dengan keadaan pengarang itu sendiri.