Analisis Sistem Dan Prosedur Pembelian Obat–Obatan Dalam Upaya Mendukung Pengendalian Intern (Studi Kasus Pada RSUD Prof. Dr. Soekandar, Kabupaten Mojokerto)
Main Author: | Khuluq, Yossi Ahsanul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/10172/ |
Daftar Isi:
- Industri rumah sakit mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan di bidang rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan mutu dan efisiensi pelaksanaan rujukan medis secara terpadu serta meningkatkan kinerja manajemen rumah sakit. Untuk menyediakan pelayanan jasa yang cepat, praktis, dan berkualitas, maka perlu adanya sistem yang mendukung seluruh kegiatan rumah sakit. Salah satunya adalah sistem pembelian obat-obatan, karena pembelian obat-obatan merupakan kegiatan clerical yang dilakukan oleh rumah sakit sehingga perlu adanya pengendalian intern yang baik agar dapat meminimalisir terjadinya kecurangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem dan prosedur pembelian obat-obatan pada RSUD Prof. Dr. Soekandar. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengendalian intern dalam sistem dan prosedur pembelian obat-obatan yang ada di RSUD Prof. Dr. Soekandar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Analisis data mencakup system dan prosedur pembelian yang terdiri dari fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan yang digunakan, informasi yang dibutuhkan manajemen, dan prosedur yang membentuk jaringan, serta dalam analisis yang mencakup unsur-unsur pengendalian intern terdiri dari struktur organisasi, system otorisasi, praktik yang sehat, karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab. Hasil dari penelitian ini adalah sistem dan prosedur pembelian yang ada pada RSUD Prof. Dr. Soekandar sudah cukup baik untuk mendukung dalam pengendalian intern hal ini dapat dilihat pada pemisahan fungsi penerimaan dan pengadaan, setiap prosedur membutuhkan otorisasi dari pejabat yang berwenang, dokumen dan catatan yang ada dapat menciptakan praktek yang sehat. Namun system yang ada pada RSUD Prof. Dr. Soekandar memiliki kelemahan pada prosedur perencanaan. hal ini dapat menyebabkan kesalahan informasi yang dibutuhkan manajemen untuk melakukan pengadaan obat-obatan. Untuk meningkatkan pengendalian intern pada RSUD Prof. Dr. Soekandar, ada beberapa saran yang diberikan oleh peneliti, yaitu perlu adanya penambahan salah satu dokumen pada prosedur perencanaan kebutuhan obat-obatan. Dokumen tersebut adalah surat permintaan dan penawaran harga. Hal ini perlu dilakukan agar dapat dilakukan perbandingan harga sebelum melaksanakan pemesanan.