Daftar Isi:
  • Penelitian ini membandingkan penamaan tempat (toponimi) di wilayah Malang dan wilayah Alsace. Urgensi penelitian mengenai penamaan tempat berkaitan dengan pentingnya merekonstruksi sejarah suatu tempat tertentu serta menimbulkan rasa kebanggaan bagi masyarakat suatu negara yang menempatinya. Untuk mengetahui perubahan bahasa dari waktu ke waktu yang terlihat dalam penamaan tempat ini, penulis menggunakan dasar kajian linguistik historis, yang dipersempit pada teori etimologi dan teori perubahan fonologis. Jenis penelitian penelitian dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif untuk membuat gambaran secara lengkap antara sumber data dengan teori yang digunakan sehingga dapat menyajikan deskripsi hasil penelitian yang lebih mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengklasifikasian penamaan tempat di wilayah Malang dan di wilayah Alsace memiliki kesamaan; keduanya memperhatikan keadaan fisik suatu tempat. Perbedaan dari kedua tempat adalah adanya penanda khusus di wilayah Alsace berupa penambahan morfem, sedangkan penambahan penanda semacam itu di wilayah Malang tidak ada. Faktor historis memiliki peranan penting untuk merekonstruksi sejarah kebahasaan di kedua tempat dan proses perubahan kebahasaan tersebut menyebabkan terjadinya perubahan fonologis bagi kedua wilayah. Peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti lebih dalam dengan menambahkan teori morfologi, teori etnolinguistik, dan teori ortografis. Selain itu, penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh bahasa Jerman terhadap bahasa Perancis di wilayah Alsace dan menghubungkannya dengan penamaan tempat tersebut.