Gaya Hidup Hedonisme Tokoh Ozawa Rio Sebagai Pelaku Enjokousai Dalam Film Tenshi No Koi Karya Sutradara Kanchiku Yuri

Main Author: Sujanah, Susi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101508/
Daftar Isi:
  • Meningkatnya perekonomian Jepang, di sisi lain menimbulkan adanya paham materialisme dan hedonisme di kalangan masyarakat Jepang. Standar hidup yang tinggi serta didukung dengan tingginya pendapatan yang diperoleh sebagai hasil dari perekonomian yang baik, membawa masyarakat Jepang ke arah gaya hidup hedonisme. Para remaja putri Jepang yang memiliki gaya hidup hedonisme, menginginkan kesenangan dalam hidup tanpa melalui kerja keras. Mereka pun mengambil suatu jalan pintas, yaitu terjun ke dalam perilaku enjokousai yang merupakan suatu bentuk prostitusi remaja putri di Jepang sebagai upaya pemenuhan gaya hidup hedonisme mereka. Dalam penelitian ini penulis menggunakan film Tenshi no Koi sebagai sumber data. Fokus penelitian adalah menganalisis gaya hidup hedonisme tokoh Ozawa Rio sebagai pelaku enjokousai. Penulis menggunakan teori hedonisme, pengertian enjokousai serta penyebabnya, teori tokoh penokohan, serta teori mise en scene dan teknik pengambilan gambar. Penulis mengklasifikasikan gaya hidup hedonisme tokoh Ozawa Rio sebagai remaja pelaku enjokousai berdasarkan tiga aspek gaya hidup, yaitu aktivitas, minat, dan pendapat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa gaya hidup hedonisme tokoh Ozawa Rio telah membawanya ke dalam perilaku enjokousai sebagai upaya pemenuhannya. Aktivitas gaya hidup hedonisme tokoh Ozawa Rio adalah gemar berbelanja barang dengan branded terkenal, senang menghabiskan waktu di luar yaitu pergi ke diskotik dan kafe, dan senang menjadi pusat perhatian. Minat tokoh Ozawa Rio terhadap gaya hidup hedonisme adalah tinggal di sebuah apartemen mewah dengan berbagai macam perabotan mahal di dalamnya. Pendapat tokoh Ozawa Rio tentang gaya hidup hedonisme adalah Rio berpikir bahwa enjokousai merupakan cara yang efisien untuk mendapatkan uang yang dapat ia gunakan untuk memperoleh kesenangan. Penulis menyarankan pada penelitian selanjutnya yang menggunakan film ini sebagai sumber data, agar meneliti tentang kasus aborsi yang marak terjadi di kalangan wanita Jepang dewasa ini dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra.