Javanese Speech Levels Applied By The Actors And Actresses Of Ludruk Marsudi Laras Surabaya

Main Author: Devi, AnindyaKemala
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101444/1/051501340_-_Ahmad.pdf
http://repository.ub.ac.id/101444/
Daftar Isi:
  • Bahasa Jawa memiliki tingkatan bicara dalam berkomunikasi. Tingkatan bicara menunjukkan posisi sosial dan penghormatan terhadap penerima. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki tingkat bicara dalam Bahasa Jawa yang digunakan oleh aktor dan aktris dari Ludruk Marsudi Laras Surabaya. Penulis menggunakan teori Poedjosoedarmo (1979) untuk mengklasifikasikan tingkatan bicara dalam Bahasa Jawa. Ada dua tujuan dalam penelitian ini. Pertama adalah untuk mengetahui tingkatan bicara dalam Bahasa Jawa yang diterapkan oleh aktor dan aktris dari Ludruk Marsudi Laras Surabaya dan kedua adalah untuk mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi aktor dan aktris dari Ludruk Marsudi Laras Surabaya untuk menggunakan tingkatam bicara dalam Bahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis merekam penampilan dari aktor dan aktris untuk mengumpulkan data yang ada di dalam penelitian ini. Terdapat 30 kata dari satu pertunjukan. Dalam menganalisis data, penulis menggunakan tiga langkah. Pertama, penulis memilih kata yang diucapkan oleh aktor dan aktris dari Ludruk Marsudi Laras Surabaya yang mengandung jenis-jenis tingkatan bicara dalam Bahasa Jawa. Kedua, penulis mengelompokkan kata dan mengelompokkan kata dalam bentuk tabel. Terakhir, penulis menganalisis kata dan faktor-faktor yang mempengaruhi aktor dan aktris dalam menggunakan tingkatan bicara dalam Bahasa Jawa berdasarkan teori Poedjosoedarmo (1979). Penelitian ini mengungkap bahwa ada tigapuluh kata dalam tingkatan bicara yang di bagi menjadi tiga macam; dua puluh Ngoko Lugu seperti Takon dan Koen. satu Madya Krama seperti Sampeyan dan Sembilan Krama Inggil seperti Panjenengan dan Kula. Selain itu, penggunaan tingkatan bicara dipengaruhi oleh beberapa factor seperti pekerjaan, ekonomi, dan usia. Penulis sebagai mahasiswi linguistik yang berkonsentrasi pada isu bahasa dan penulis tertarik untuk mendiskusikan bahasa Jawa yang berkaitan dengan tingkatan bahasa yang digunakan dalam perkacapan sehari-hari. Penulis menyarankan untuk peneliti selanjutnya, untuk menerapkan jenis-jenis tingkatan bicara dalam bahasa yang berbeda yang memiliki tingkatan bicara di Indonesia selain bahasa Jawa. Penulis juga menyarankan untuk peneliti selanjutnya untuk menggunakan teori yang berbeda.