Interlanguage In The Short Story Interpretation A Case Of The Eighth Semester Students Of English Study Program Of Universitas Brawijaya

Main Author: Putri, AfandaDwi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101437/
Daftar Isi:
  • Interlanguage adalah sistem linguistik yang digunakan oleh pembelajar bahasa kedua dan ini dipengaruhi oleh bahasa pertama. Sangat penting untuk menguasai keahlian bahasa seperti berbicara, menulis, dan juga menerjemahkan atau menginterpretasikan. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti jenis jenis kekeliruan yang dibuat oleh mahasiswa semester delapan pada interpretasi mereka. Peneliti juga menganalisa kesalahpahaman yang muncul pada interpretasi. Peneliti menggunakan metode kualitatif untuk menjawab rumusan masalah. Dalam menganalisa data, peneliti menggunakan teori lingusitic category taxonomy yang dirumuskan oleh Dulay dan Burt (1982). Data dalam penelitian ini adalah enam interpretasi yang dibuat oleh mahasiswa semester. Data juga diperoleh dari kuisioner yang telah dijawab oleh pembicara asli. Pada pengumpulan data, peneliti menyiapkan enam cerita pendek untuk di interpretasikan oleh peserta. Penelitian ini menemukan bahwa persentasi kekeliruan tertinggi dalam interpetasi adalah kekeliruan morfologi (66,6%), di ikuti oleh jenis jenis lain kekeliruan (24,4%), dan persentasi terkecil adalah kekeliruan sintaksis (8,8%). Ini di sebabkan oleh perbredaan struktur kalimat pada Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Indonesia tidak ada keterangan waktu. Peneliti menemukan kesalahpahaman yang disebabkan oleh kesalahan yang diciptakan oleh penerjemah berdasarkan lembar jawaban pembicara asli. Peneliti juga menemukan skala kelancaran penerjemah ketika menerjemahkan cerita. Peneliti menemukan bahwa masih ada banyak kekeliruan interpretasi yang dibuat oleh mahasiswa meskipun mereka mempunyai ilai yang tinggi pada kelas translation and interpretation. Peneliti menemukan bahwa bahasa pertama para pelajar mempengaruhi interpretasi mereka. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis untuk menggunakan peserta yang berbeda dengan teori yang lain atau sebaliknya untuk memperkaya penelitiannya