Gambaran Fujoshi Pada Tokoh Ogiue Chika Dalam Manga Ghiken Karya Kio Shikomu

Main Author: Al-arini, MasAchmadaSyarifahAyu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101410/1/Skripsi_Mas_Achmada_Syarifah_Ayu_A.pdf
http://repository.ub.ac.id/101410/
Daftar Isi:
  • Sistem patriarki di Jepang mempunyai salah satu dampak terhadap gerakan penolakan wanita Jepang terhadap stigma yang ada. Di mulai dari tahun 1970-an dimana mulai muncul karya sastra yang bertemakan kisah percintaan diantara dua pria yang disebut genre Boy’s Love atau yaoi. Genre ini membebaskan penulis dan pembacanya, yakni para wanita yang disebut fujoshi, dan sebagai bentuk penolakan mereka terhadap paradigma patriarki, dualisme gender dan normatif heteroseksual yang ada. Dalam penelitian kali ini, penulis memfokuskan menganalisa gambaran fujoshi dilihat dari sosiologi sastra, yakni melalui cerminan masyarakat. Sehingga penulis hanya mengidentifikasi fujoshi sesuai dengan yang tercermin di masyarakat Jepang. Selain sosiologi sastra, penulis juga menggunakan teori komik sebagai pendekatan untuk membantu menganalisis karya sastra yang diteliti. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa para perempuan yang menyukai genre Boy’s Love atau yaoi ini ada dan tersebar di Jepang. Para perempuan yang diidentifikasikan sebagai fujoshi ini mampu dipresentasikan oleh tokoh Ogiue Chika dalam manga Genshiken melalui gambaran fujoshi miliknya, antara lain: menyembunyikan identitas sebagai fujoshi, suka berfantasi tentang hubungan romantis diantara pria, berbelanja doujinshi yaoi, dan fujoshi yang menjadi mangaka profesional. Genshiken bisa dianalisa menggunakan pendekatan alih wahana, seperti perbedaan fujoshi yang diwakili oleh Ogiue Chika dalam versi manga dan versi anime. Selain itu manga Genshiken juga bisa dianalisa dari sudut pandang karakter otaku menarik lainnya seperti Madarame dan Sasahara.