Word Association Responses In Relation With Lexical Storage Of Students In Indonesia Interactive Standard School (Iiss) Malang

Main Author: Sari, NurAtikah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101338/
Daftar Isi:
  • Tes asosiasi kata adalah sebuah tes yang digunakan untuk meneliti lexical storage (penyimpanan kata) di dalam leksikon mental. Dalam tes ini, para peserta diminta untuk merespon kata pertama yang muncul di pikiran mereka tepat setelah mereka diberikan kata-kata stimulus. Dengan melakukan tes ini, penulis bertujuan untuk menemukan jenis-jenis dari asosiasi kata yang diberikan oleh para siswa di Indonesia Interactive Standard School (IISS) Malang serta sejauh mana Bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa lokal mempengaruhi respon para siswa di Indonesia Interactive Standard School (IISS) Malang. Teori-teori yang digunakan untuk mencapai tujuan dari penelitian ini adalah teori Field (2004) dan teori Lawson (2007) tentang tes asosiasi kata dan lexical storage (penyimpanan kata) pada pembelajar bahasa kedua. Peserta pada penelitian ini adalah 45 siswa dari IISS. Kemudian, data dalam penelitian ini adalah respon para murid yang diperoleh dengan melakukan tes asosiasi kata. Hasilnya menunjukkan bahwa asosiasi ensiklopedis adalah jenis yang paling banyak ditemukan pada respon siswa dengan 135 respon (38,8%). Kemudian, asosiasi sintagmatik memperoleh 114 respon (2,8%) terdiri dari kolokasi dengan 80 respon (23%) dan item multi-kata dengan 34 respon (9,8%). Sementara itu, asosiasi paradigmatik memperoleh total 56 respon (16,1%) dimana antonim 19 respon (5,5%), sinonim 2 respon (0,6%), superordinasi 5 respon (1,4%), ko-ordinasi 14 respon (4%), dan meronimi 16 respon (4,6%). Setelah itu, 13 siswa membuat respon yang dikategorikan pada kesalahpahaman dikarenakan homofon dan menghasilkan 13 respon (3,7%). Selain itu, berdasarkan hasil yang ditemukan, Bahasa Indonesia juga masih mempengaruhi para siswa dalam merespon kata stimulus meskipun respon yang muncul hanya 22 respon (6,3%) dari 352 respon yang ditemukan. Akan tetapi, bahasa-bahasa lokal tidak mempengaruhi respon tersebut. Kesimpulannya, anak-anak dwibahasa cenderung menghubungkan kata-kata dengan hubungan yang berentetan dan bahasa pertama mereka masih mempengaruhi responnya. Penulis menyarankan kepada Program Studi Sastra Inggris untuk menyediakan lebih banyak penelitian atau referensi dalam bidang psikolinguistik, terutama tentang lexical storage (penyimpanan kata). Kemudian, penulis juga menyarankan untuk penulis-penulis selanjutnya yang ingin mengadakan penelitian di topik yang sama agar menggunakan peserta dan kategorisasi dari jenis asosiasi kata yang berbeda.