Pengaruh Strategi Bisnis Perusahaan Dan Kompetisi Pasar Ekuitas Terhadap Risiko Crash Harga Saham Dengan Overvalued Equities Sebagai Variabel Mediasi

Main Author: Arianwuri, Fidya Gumilang
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/10132/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh strategi bisnis perusahaan prospector dan defender terhadap risiko crash harga saham, pengaruh kompetisi pasar ekuitas terhadap risiko crash harga saham, menguji pengaruh strategi prospector terhadap risiko crash harga saham melalui overvalued equities. Populasi penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tujuh tahun pengamatan (2010– 2016). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan judgment sampling, sehingga diperoleh jumlah observasi sebesar 192 observasi. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa semakin tinggi perusahaan menerapkan strategi bisnis prospector akan menyebabkan semakin tinggi pula risiko crash harga saham, sedangkan strategi defender tidak mempengaruhi risiko crash harga saham. Perusahaan yang menerapkan strategi bisnis prospector akan dihadapkan dengan ketidakpastian yang lebih tinggi daripada strategi bisnis defender. Hal ini dikarenakan strategi bisnis prospector berfokus pada inovasi–inovasi produk, sedangkan strategi bisnis defender hanya berfokus pada stabilitas harga. Selain itu, strategi bisnis prospector dapat berpengaruh terhadap risiko crash harga saham melalui overvalued equities. Perusahaan yang menerapkan strategi bisnis prospector akan cenderung mengalami overvalued equities, sehingga dapat menyebabkan risiko crash harga saham di masa depan. Salah satu cara untuk mengurangi risiko crash harga saham yaitu dengan adanya kompetisi pasar ekuitas. Kompetisi pasar ekuitas yang tinggi dapat mengurangi terjadinya risiko crash harga saham, sehingga dengan adanya kompetisi pasar ekuitas yang tinggi dapat mengurangi asimetri informasi dan dapat meminimalisasi terjadinya risiko crash harga saham.