Politeness Strategy Found In The 2014 Presidential Campaign Of Aburizal Bakrie Advertisements

Main Author: Pahlevi, Novia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101266/1/SKRIPSI_NOVIA_PAHLEVI_105110101111012.pdf
http://repository.ub.ac.id/101266/
Daftar Isi:
  • Bahasa adalah sebuah alat komunikasi dan dalam melakukan komunikasi mereka harus tahu “aturan” dan salah satunya adalah kesopanan. Salah satu orang penting yang harus menggunakan strategi kesopanan adalah politisi. Sekarang, politisi melakukan kampanye politik lewat iklan sebagai alat untuk mempromosikan diri mereka. Ada dua masalah yang harus dipecahkan: (1) jenis perbuatan mengancam muka apa yang ditunjukkan dalam iklan kampanye presiden Aburizal Bakrie 2014? (2) strategi kesopanan apa yang ditunjukkan untuk mengurangi ancaman?. Masalah ini di jawab dengan menggunakan teori strategi kesopanan yang dikemukakan oleh Brown dan Levinson (1987). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di dalam analisis dokumen. Data penelitian ini dikumpulkan dari 7 iklan yang sudah muncul di televisi mulai bulan Maret 2013 sampai bulan Januari 2014. Data tersebut adalah catatan iklan yang di unduh dari pada bulan Maret 2014. Peneliti menemukan 18 kalimat mengandung perbuatan mengancam muka. Dari jumlah tersebut, 11 kalimat mengandung perbuatan mengancam muka negatif dan 7 kalimat mengandung perbuatan mengancam muka positif. Perbuatan mengancam muka negatif yakni pesan dan permintaan, saran dan nasehat, mengingatkan, janji, pernyataan terima kasih. Perbuatan mengancam muka positif yakni membawa berita buruk atau baik (membual) tentang pembicara, menambahkan atau menaikkan topik emosional yang berbahaya terkait dengan politik, ras dan agama, dan memuji orang lain. Sedangkan di dalam strategi kesopanan, peneliti menemukan 29 kalimat mengandung strategi kesopanan positif yakni peringatan-mengurus untuk pendengar, melebih-lebihkan, menggunakan identitas grup, mencari persetujuan, mengisyaratkan/menaikkan/menyatakan hal yang biasa, menyatakan atau mengisyaratkan pengetahuan pembicara dan perhatian kepada permintaan pendengar, menawarkan-janji, menjadi optimis, pembicara dan pendengar melakukan satu aktifitas dan memberi hadiah kepada pendengar. Peneliti tidak menemukan kalimat yang mengandung strategi kesopanan negatif. Dalam iklan ini, kebanyakan pembicara menggunakan perbuatan mengancam muka negatif dan starategi kesopanan positif. Ini sangat penting bagi orang untuk mengenal lebih dekat tentang kepribadian pembicara sebagai calon presiden dan menjadi pemilih yang pintar setelah mengetahui apa saja perbuatan mengancam muka dan apa saja strategi kesopanan yang telah di tunjukkan oleh pembicara dan menggunakan aspek lainnya dalam objek iklan contohnya iklan di radio atau iklan teks seperti papan iklan, majalah dan koran.