Daftar Isi:
  • Komunikasi adalah proses pertukaran informasi. Pembicara biasanya menggunakan kata-kata atau frase tertentu untuk membatasi pernyataan mereka dan untuk menunjukkan ketidakpastian di dalam tuturan mereka. Penggunaan kata atau frase tersebut dikenal sebagai hedging (pembatasan). Di dalam linguistik, ilmu yang mempelajari tentang arti kontekstual di dalam percakapan dan pembatasan adalah pragmatik. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab dua permasalahan, (1) untuk menemukan tipe pembatasan maksim yang dilakukan oleh David Beckham di dalam Google+ interview dan (2) untuk menemukan konteks yang menyebabkan pembatasan maksim yang dilakukan oleh David Beckham di dalam Google+ interview. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif karena penelitian ini fokus pada penjabaran data tentang tipe pembatasan maksim yang dilakukan oleh David Beckham di dalam Google+ interview pada Januari 2012. Penulis juga menganalisa penggunaan konteks di dalam pembatasan maksim yang ditemukan di dalam tuturan David Beckham. Di dalam penelitian ini penulis menggunakan teori SPEAKING dari Hymes tahun 1974 untuk menganalisa data. Penelitian ini menemukan bahwa beberapa tuturan David Beckham menggunakan pembatasan maksim kualitatif, kuantitatif dan tatakrama. Penulis menemukan sebanyak 37 ucapan yang mengandung pembatasan maksim. Terdapat 31 pembatasan maksim kualitatif, 5 pembatasan maksim kuantitatif dan 1 pembatasan maksim tatakrama. Teori SPEAKING digunakan oleh peneliti untuk menganalisa konteks penyebab terjadinya pembatasan maksim oleh David Beckham di dalam Google+ Interview. Peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk dapat menganalisa tentang objek yang berbeda dari penelitian ini dan juga diharapkan dapat mengembangkan teori pembatasan maksim dengan menggunakan teori yang berbeda dari penelitian ini.