Konsep Kawaii Pada Tokoh Momoko Dalam Film Shimotsuma Monogatari Karya Tetsuya Nakashima
Main Author: | Febryanti, Rosdiana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101253/1/Konsep_Kawaii_pada_tokoh_Momoko_dalam_film_Shimotsuma_Monogatari_full.pdf http://repository.ub.ac.id/101253/ |
Daftar Isi:
- Seiring dengan perkembangan zaman para sineas dengan kemampuan dan kreatifitasnya telah memperkaya bidang sastra dengan menyajikan sebuah karya sastra dalam bentuk bacaan menjadi sebuah film yang dikemas dengan bagus menarik. Salah satu contoh film yaitu Shimotsuma Monogatari yang menceritakan kehidupan seorang lolita. Budaya populer merupakan budaya yang banyak disukai orang. Terfokus lebih pada emosi dan pemuasannya daripada intelek. Dengan tujuan lebih kepada bersenang-senang dan menikmati hidup Seperti Kawaii yang sangat populer di Jepang dan diterapkan secara luas oleh masyarakat Jepang, baik dalam konteks barang maupun tingkah laku, hingga menjadi sebuah fenomena. Penelitian ini menggunakan acuan konsep kawaii Yomota Inuhiko dan Sharon Kinsella. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Momoko dalam film ini adalah sweet lolita, subkategori dari Lolita. Momoko menjadi Lolita sebagai dinding pemisah dari dunia luar. Dia menjadi lolita dengan mendandani dirinya sebagai “boneka hidup” dan mengelilingi dirinya dengan benda-benda yang kawaii. Pada penelitian berikutnya disarankan meneliti menggunakan pendekatan menggunakan konsep maskulin, feminis, pendekatan sosiologi sastra maupun cultural studies jika menggunakan objek material film yang sama.