Daftar Isi:
  • Masyarakat membutuhkan komunikasi untuk menyampaikan maksud dan perasaan satu sama lain. Dalam penyampaian pesan, sesorang terkadang melakukan tindakan yang bisa menyinggung lawan bicara. Teori kesantunan, terutama tindakan menyinggung perasaan digunakan penulis dalam menganalisis film “Sherlock Holmes: The Game of Shadows”, karena penulis ingin menyampaikan perbedaan penggunaan tindakan menyinggung perasaan antara dua hubungan yang berbeda; teman dan lawan. Terdapat dua rumusan masalah yang akan dijawab pada studi ini, yaitu: (1) Tindakan menyinggung perasaan manakah yang dilakukan tokoh utama film “Sherlock Holmes: The Game of Shadows” dan (2) Strategi kesantunan manakah yang dilakukan tokoh utama film “Sherlock Holmes: The Game of Shadows”. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan termasuk dalam analisa dokumen karena data penulis berupa naskah film. Dalam menganalisa data, penulis hanya memilih ungkapan yang mengandung tindakan menyinggung perasaan dan strategi kesantunan. Kemudian, penulis membuat kesimpulan/verifikasi data berdasarkan teori Brown dan Levinson. Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat 43 ungkapan mengandung tindakan menyinggung perasaan. Dari 43 ungkapan tersebut, 32 diantaranya termasuk dalam strategi langsung/gamblang dan sisanya -11 ungkapan- dilakukan dengan strategi kesantunan. Tindakan yang paling sering dipakai adalah „perintah‟ yang dilakukan secara langsung/gamblang. Selain itu, strategi kesantunan yang paling sering dilakukan adalah “bentuk sapaan” yang termasuk dalam salah satu strategi positif. “Bentuk sapaan” dipakai oleh tokoh utama untuk menunjukkan kedekatan antara pembicara dan pendengar. Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan untuk menggunakan strategi menghaluskan tindakan menyinggung perasaan dalam menganalisa kesantunan dalam bahasa yang berbeda selain Bahasa Inggris.