Strategi Pembelajaran Bahasa yang Digunakan oleh Siswa Tunarungu di SLB-B Karya Mulia Surabaya: Studi Kasus
Main Author: | Iskandar, IsmiBerliantika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101212/1/THESIS_ISMI_BERLIANTIKA_ISKANDAR_%28105110107111010%29.pdf http://repository.ub.ac.id/101212/ |
Daftar Isi:
- Bahasa Inggris adalah bahasa yang sebagian besar digunakan secara luas untuk komunikasi International yang telah diakui seluruh dunia. Sehingga sekaran ini di Indonesia, Inggris diberikan kepada hampir semua siswa, tidak terkecuali siswa dengan kebutuhan khusus yang biasa disebut penyandang cacat. Namun, siswa-siswa tunarungu masih mengalami kesulitan dalam penggunaan bahasa Inggris. Ini terjadi karena bahasa Inggris adalah bahasa asing di Indonesia. Alasan lain dari kesulitan dalam bahasa Inggris adalah tentang kebiasaan siswa-siswa. Melihat fenomena tersebut, strategi belajar bahasa dibutuhkan. Studi ini hanya fokus pada strategi belajar yang dilakukan oleh siswa tunarungu ketika belajar bahasa Inggris. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Studi ini adalah studi kasus. Peserta penelitian ini adalah dua siswa, laki-laki dan perempuan. Penulis melakukan wawancara dengan responden dan guru. Penulis mengumpulkan data dengan memilih siswa tunarungu kelas 2, merekam dan melakukan interview, mengidentifikasi strategi belajar yang digunakan siswa tunarungu, dan mengklasifikasikan strategi belajar yang digunakan siswa tunarungu. Data analisis dilakukan dengan menganalisis hasil dari wawancara, membandingkan hasil wawancara dan menarik kesimpulan berdasarkan masalah pada studi dan hasil dari data analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi memori yang paling sering digunakan oleh responden sedangkan strategi afektif merupakan strategi yang paling sedikit mereka gunakan. Selain menggunakan strategi tersebut, dukungan dari guru-guru dan orang tua sangat penting membantu mereka belajar bahasa baru. Penulis menyarankan untuk siswa-siswa agar mengkombinasikan strategi belajar yang satu dengan yang lain. Penulis juga menyarankan kepada guru untuk melakukan inovasi-inovasi mengajar lainnya yang dapat membantu siswa-siswa mempelajari pelajaran bahasa Inggris. Saran terakhir adalah untuk peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih dekat dan luas dengan siswa-siswa tunarungu.