Dehumanizing Technology Effect Figured In Touchscreen Poem By Marshall Davis Jones
Main Author: | Perdana, IqbalFebrian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101196/1/Iqbal_Febrian_Perdana_105110100111062_%28skripsi%29.pdf http://repository.ub.ac.id/101196/ |
Daftar Isi:
- Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang merepresentasikan fenomena-fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Seorang penyair biasanya menggunakan puisi sebagai media untuk mendeskripsikan kondisi masyarakatnya dengan menggunakan kata-kata yang spesifik yang menggambarkan fenomena tersebut. Salah satu fenomena yang sedang terjadi pada masyarakat di masa sekarang adalah perkembangan teknologi. Meskipun teknologi dapat membantu kehidupan manusia, teknologi juga dapat mengubah seluruh aspek-aspek sosial mereka, yang mana dapat membuat diri mereka kehilangan kualitas hidupnya. Kemudian, fenomena inilah yang biasa disebut sebagai dehumanisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan efek dehumanisasi dari perkembangan teknologi terhadap budaya dan sifat dasar manusia yang tergambar dalam puisi Touchscreen dengan menggunakan teori Semiotik dan Sosiologi Sastra. Teori Semiotik model isyarat milik Pierce digunakan untuk mengungkap makna dari puisi Touchscreen. Selain itu, teori Sosiologi Sastra digunakan untuk menganalisa aspek-aspek dari manusia yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi. Pada hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam puisi Touchscreen, penyair menggambarkan fenomena dehumanisasi oleh teknologi yang mempengaruhi aspek-aspek budaya, seperti gaya hidup, status sosial, dan komunikasi. Selain itu, fenomena tersebut juga mempengaruhi sifat dasar manusia yang kemudian mempunyai efek lebih lanjut pada perasaan manusia. Dengan meliputi aspek-aspek tersebut, teknologi dapat merubah gaya hidup orang modern. Biasanya, mereka membeli perangkat teknologi yang berharga tinggi untuk melambangkan status sosial mereka dan untuk berkomunikasi kepada orang lain tanpa berhubungan langsung. Hubungan tersebut menurunkan kualitas perasaan manusia, yang terhubung kepada orang lain dan juga alam. Bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang mencari objek baru untuk dianalisa, disarankan untuk menggunakan puisi Touchscreen yang dianalisa dengan menggunakan teori posmodernisme – hyper reality, karena masyarakat sekarang cenderung untuk lebih mementingkan tentang dunia maya daripada dunia nyata. Hal ini berarti bahwa masyarakat tersebut telah mempunyai hubungan lebih banyak dengan dunia hyperreal dan hubungan lebih sedikit dengan dunia fisik nyata. Masyarakat zaman sekarang lebih memilih untuk online dan meng-update status sehari-hari mereka di sosial media daripada berkomunikasi langsung dengan keluarga atau teman mereka.