Daftar Isi:
  • Bahasa merupakan alat bagi manusia untuk mendapatkan informasi serta bertukar pikiran dengan yang lain. Dalam berinteraksi, Mereka mempunyai pendapat yang berbeda antara satu dengan yang lain. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat menimbulkan suatu konflik diantara mereka jika mereka tidak memperhatikan kata-kata yang diucapkan serta lawan bicaranya. Oleh karena itu, strategi kesantunan dikembangkan untuk meminimalisir terjadinya konflik dalam suatu interaksi. Penulis melakukan studi tentang strategi kesantunan yang menunjukkan fenomena kesantunan yang terjadi pada program debat. Ada dua rumusan masalah yang diajukan penulis: (1) tindak mengancam muka apa saja yang dilakukan oleh pendebat pada acara debat Amerika Intelligence Squared; (2) tipe kesantunan apa saja yang digunakan oleh pendebat dalam meminimalisir tindak ancaman pada acara debat Amerika Intelligence Squared. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menjelaskan fenomena yang dipelajari dengan jelas dan sistematis. Analisa dokumen juga digunakan dalam studi ini karena studi ini menganalisa data dari ungkapan-ungkapan para pendebat. Studi ini menunjukkan bahwa ada 16 ungkapan dari para pendebat yang mengandung tindakan mengancam muka dan strategi kesantunan. Mereka mengancam baik muka positif maupun muka negatif, tetapi muka positif lebih banyak diancam daripada muka negatif. Pertentangan, kritikan, pembawaan berita buruk, penyangkalan, dan tantangan adalah tindakan yang mengancam muka positif. Sementara itu, memberi saran dan mengingatkan adalah tindakan yang mengancam muka negatif. Mereka juga menggunakan beberapa strategi kesantunan untuk memperbaiki muka yang telah diancam diantaranya 6 kesantunan positif, 4 kesantunan negatif, 1 strategi tidak langsung dan 5 strategi campuran. Penulis menyarankan pembaca yang melakukan studi untuk menganalisis tentang penggunaan tindak mengancam muka dan strategi kesantunan misalnya alasan mengapa strategi tersebut digunakan pada media lain seperti pada program talk show, film, atau iklan.