Daftar Isi:
  • Dalam keseimbangan, kerukunan dan keselarasan antara sesama makhluk hidup didunia ini dapat terjadi melalui cerminan nilai-nilai yang berlaku. Nilai-nilai tersebut bekerja sebagai penyusun kebaikan dimana kebaikan itu sendiri ada kaitannya dengan Tuhan sebagai pengatur segalanya. Film berjudul The Invention of Lying ini bercerita tentang seorang pria yang mengalami sebuah proses pencarian jati dirinya sebagai manusia dan pemahaman keberadaan Tuhan serta nilai-nilai yang diciptakan Tuhan untuk kehidupan manusia. Berkaitan dengan prinsip ketuhanan, Eksistensialisme adalah sebuah teori yang mengkaji tentang keberadaan Tuhan. Teori ini terbagi menjadi dua bagian yaitu teistik dan ateistik. Teistik memandang Tuhan itu ada bahkan setiap hal yang terjadi pada manusia, Tuhan memiliki peran besar didalamnya. Namun sebaliknya sisi ateistik tidak mengakui adanya Tuhan beserta campur tanganNya. Pada penulisan skripsi ini penulis menggunakan teori eksistensialisme dari sisi teistik sebagai landasan penelitian dalam mengkaji film The Invension of Lying. Penulis menemukan ada bagian-bagian penting dari sisi Teistik pada proses memahami keberadaan Tuhan dan kekuasaan-Nya oleh pemeran utama dalam film ini. Mark Bellison sebagai pemeran utama dalam film ini menjadi sosok inspirator yang berkontribusi memberi perubahan pandangan hidup orang banyak disekitarnya. Ia menjadi satu-satunya figur yang menyampaikan konsep Tuhan, kematian, akhirat, surga dan neraka. Ia juga yang merekonstruksi pandangan menjadi manusia yang baik yaitu dengan cara peduli dengan orang lain, memperhatikan sopan santun dan mentaati Tuhan sebagai pencipta kehidupan dan alam semesta. Terdapat tiga bagian proses dalam memahami nilai-nilai ketuhanan oleh pemeran utama dalam film ini yaitu; menemukan keyakinan baru, ujian keyakinan and hasil akhir. Namun, terlepas dari akhir cerita dalam film ini, pemeran utama telah menemukan konsep ketuhanan yang membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Selain itu, orang-orang disekitar Mark Bellison juga menerima konsep ketuhanan yang Mark sampaikan.