Analisis Bentuk Kecemasan Tokoh Utama dalam Novel Le Dernier Jour d’un Condamné à Mort karya Victor Hugo

Main Author: Maulidan, AvivIqbal
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101153/1/Skripsi_Aviv_Iqbal_Maulidan.pdf
http://repository.ub.ac.id/101153/
Daftar Isi:
  • Sastra adalah suatu ungkapan jiwa manusia yang di dalamnya memiliki muatan kejiwaan, salah satu contohnya adalah novel. Novel memiliki cerminan kejiwaan yang ditunjukkan melalui tokoh-tokohnya. Melalui tokoh-tokoh yang ada di dalam sebuah novel, konflik batin dapat digambarkan khususnya melalui tokoh utama. Konflik batin terjadi akibat adanya pertentangan yang tidak sesuai dengan kehendak tokoh sehingga menimbulkan kecemasan (anxiety) yang berupa ketakutan terhadap hal-hal di luar diri tokoh. Konflik batin tersebut dihadapi tokoh utama dalam novel “Le Dernier Jour d’un Condamné à Mort” karya Victor Hugo dan menghasilkan rumusan masalah mengenai bagaimana bentuk kecemasan yang dialami tokoh utama serta cara pembebasan diri dari kecemasan tersebut. Pendekatan psikologi sastra dipergunakan untuk menganalisis permasalahan. Teori yang digunakan ialah teori kecemasan dari Sigmund Freud yang menggolongkan kecemasan menjadi tiga, yaitu kecemasan realistik, moral dan neurotik, ditambah dengan teori Sigmund Freud mengenai mekanisme pertahanan dan konflik untuk mengatasi kecemasan yang muncul. Mekanisme pertahanan dan konflik digolongkan menjadi penolakan, represi, introjeksi, sublimasi, rasionalisasi, pembentukan reaksi, dan fantasi. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa bentuk kecemasan yang paling mendominasi kejiwaan tokoh utama adalah kecemasan neurotik, berhubungan dengan rasa gugup dan tidak mampu mengendalikan diri dan pikiran. Tokoh utama juga menggunakan tujuh mekanisme pertahanan dan konflik untuk mengatasi kecemasan dan kekhawatiran yang muncul selama ia berada di dalam penjara, yaitu penolakan, represi, introjeksi, sublimasi, rasionalisasi, pembentukan reaksi dan fantasi. Saran bagi penelitian selanjutnya, peneliti bisa menggunakan bahan kajian yang berbeda yaitu kajian sosiologi sastra karena latar belakang abad 19 dalam novel “Le Dernier Jour d’un Condamné à Mort” menarik untuk dikaji lebih lanjut.