Face Threatening Acts Strategies in Jerry Seinfeld’s I’m Telling You for the Last Time Stand-up Comedy Show

Main Author: Noviadhista, UlwanFakhri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101135/1/Skripsi_Lengkap-_Ulwan_Fakhri_Noviadhista.pdf
http://repository.ub.ac.id/101135/
Daftar Isi:
  • Tindakan yang mengancam reputasi tidak bisa dipisahkan dari komunikasi verbal. Hal ini menyebabkan reputasi pembicara dan pendengar berada dalam ancaman. Ini bisa menjadi masalah bagi para komika, karena mereka hanya memiliki lelucon verbal yang digunakan untuk membuat penonton mendengarkan sekaligus memperhatikan mereka. Penulis kemudian memilih Jerry Seinfeld, komika dari Amerika yang beraliran observasional komedi, untuk dijadikan objek dalam studi ini. Studi ini bertujuan untuk menemukan strategi apa yang diterapkan oleh Jerry Seinfeld untuk mengancam reputasinya sendiri dan penontonnya dalam penampilannya di pertunjukan stand-up comedy berjudul I’m Telling You for The Last Time. Studi ini memberlakukan pendekatan kualitatif untuk mengumpulkan dan menganalisa data. Sebagai tambahan, studi ini menerapkan analisa dokumen dalam melakukan analisa dan interpretasi ucapan Jerry Seinfeld yang berisi tindakan yang mengancam reputasi beserta strateginya berdasarkan teori strategi tindakan yang mengancam reputasi yang dikemukakan oleh Brown dan Levinson (1987). Temuan dalam studi ini mengindikasikan bahwa semua strategi tindakan yang mengancam reputasi diterapkan oleh Jerry Seinfeld ketika berkomedi, terutama strategi kesopanan negatif, yang termasuk dalam strategi dengan aksi penghalus. Strategi ini sering diterapkan karena ia ingin menghormati keinginan penontonnya untuk tetap tak terkekang dan berkomedi dengan mengungkapkan opini dan wawasannya secara bersamaan. Sedangkan strategi yang paling jarang digunakan adalah bald on record, karena strategi ini terlalu riskan untuk beropini tanpa memperhalus intensinya. Indikasi ini menunjukkan bahwa dalam pertunjukan komedi, komika masih mempertimbangkan untuk menghormati reputasinya sendiri dan penontonnya ketika melakukan komunikasi verbal melalui leluconnya. Berdasarkan temuan ini, penulis menyarankan peneliti selanjutnya untuk menganalisa aliran, jenis kelamin, atau kebangsaan komika yang beragam tentang bagaimana mereka menerapkan strategi tindakan yang mengancam reputasi dalam pertunjukan komedi mereka.