Code Mixing and Switching in the Opening Speech of Susilo Bambang Yudhoyono in the International Conference for Anti-Corruption Agencies

Main Author: Prasetyo, DenndyIrawanArdi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101117/1/SKRIPSI_DENNDY_IRAWAN_ARDI_PRASETYO_%280811113085%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/101117/
Daftar Isi:
  • Saat ini, sering kita temui fenomena penggunaan dua bahasa atau lebih sebagai sebuah komunikasi. Dalam hal ini, terdapat berbagai macam cara dalam menyalurkan campur dan alih kode tersebut. Penelitian ini menganalisa campur dan alih kode fokus pada pidato Susilo Bambang Yudhoyono. SBY adalah presiden keenam Republik Indonesia yang menyampaikan pidato yang berjudul “Sambutan Presiden Republik Indonesia Menerima Pimpinan Delegasi International Conference Principles for Anti-Corruption Agencies. Dalam pidatonya, SBY sering menggunakan beberapa kata dari bahasa asing, terutama Bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis campur dan alih kode apa saja yang digunakan oleh SBY dan juga faktor yang mempengaruhi SBY menggunakan campur dan alih kode dalam pidatonya. Penelitian ini menggunakan teori dari Holmes (1992). Untuk metode penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan subjek penelitian ini adalah pidato dari SBY yang berjudul “Sambutan Presiden Republik Indonesia Menerima Pimpinan Delegasi International Conference Priciples for Anti-Corruption Agencies”. Penulis mengumpulkan 48 data yang mengandung campur dan alih kode. Dalam pengumpulan data, penulis melakukan beberapa langkah, mengunduh naskah, memilih ucapan yang mengandung campur dan alih kode. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat beberapa jenis campur dan alih kode yang digunakan oleh SBY dalam pidatonya. Jenis-jenis tersebut yaitu situational dan metaphorical code mixing, dan situational code switching. Penelitian ini juga menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi SBY untuk menggunakan campur dan alih kode. Faktor-faktor tersebut adalah function, topic, participant, dan setting. Kesimpulannya yaitu, penulis menemukan keterkaitan antara faktor yang mempengaruhi dan jenis campur dan alih kode. Dengan penuh harapan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan bagi peneliti-peneliti berikutnya mengenai campur dan alih kode.