Commisive Speech Act in The Second US Presidential Debate
Main Author: | Sari, NovikaNegrita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101114/1/SKRIPSI_NOVIKA_NEGRITA_SARI_%28105110101111017%29.pdf http://repository.ub.ac.id/101114/ |
Daftar Isi:
- Berkomunikasi adalah salah satu kebutuhan mendasar seseorang untuk dapat memahami satu sama lain. Dalam penelitian ini, penulis meneliti tindak tutur komisif yang terdapat di dalam perdebatan antara presiden Barack Obama dan Mitt romney dalam edisi Second US Presidential Debate. Ada tiga rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1a) jenis tindak illokusi komisif apa sajakah yang ada (1b) memeriksa lebih luas tindak komisif apa saja (2) penyampaian langsung dan tidak langsungkah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Rancangan penelitian digunakan dalam mengaplikasikan bentuk teks untuk menganalisis data. Data diambil dari ungkapan debat oleh Barack Obama dan Mitt Romney dalam Second US Presidential Debate. Penulis juga meletakkan hasil analisis dalam tabel untuk memudahkan membaca hasil analisis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat semua jenis tindak komisif di dalam perdebatan. Peneliti menemukan 23 percakapan yang menunjukkan tindak ilokusi dari komisif. Dari 23 tersebut masing-masing terdapat 2 penawaran, seperti dalam ujaran Presiden atau gubernur yang memiliki tujuan untuk memberikan penawaran berupa rancangan-rancangan demi menuju perubahan besar negara Amerika. Selain itu juga terdapat 4 berjanji dimana para pembicara berjanji untuk melakukan kewajibannya sebagai Presiden yang baik untuk negaranya. Setelah itu, terdapat 6 penolakan di mana pembicara berusaha untuk memberikan bantahan atau penolakan terhadap ungkapan yang tidak benar. Selain itu, terdapat 6 pernyataan sumpah yang bertujuan untuk memberikan sumpah agar para pendengar lebih yakin dan percaya adanya perubahan besar yang dilakukan untuk negara Amerika seperti meningkatnya perekonomian negara. Terakhir adalah 5 bantuan atau pengungkapan suka rela yang memiliki tujuan untuk meberikan bantuan langsung dari Presiden tanpa ada maksud tertentu. Dari semua hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam debat lebih banyak menggunakan kalimat tidak langsung yang memiliki makna dan tujuan tersirat. Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mencari subyek penelitian yang didalamnya melibat dua orang. Serta mencari bahan yang akan diteliti lebih dari satu dan menggunakan teori lain untuk meneliti agar mendapatkan hasil yang berbeda.