A Study of Code Switching Used by the Presenter in X-Factor Indonesia 2013 Program on RCTI
Main Author: | Kurniawati, Sinta Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101110/1/SKRIPSI_SINTA_DWI_KURNIAWATI_%28105110107111011%29.pdf http://repository.ub.ac.id/101110/ |
Daftar Isi:
- Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Dalam komunikasi, jika dua bahasa yang berbeda yang digunakan oleh dua pembicara yang berbeda percakapan tidak akan saling dipahami. Alih kode umumnya dilakukan oleh orang-orang yang hidup dalam masyarakat bilingual atau multilingual untuk menghindari kesalahpahaman di antara mereka karena bahasa yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki alih kode yang digunakan oleh pembawa acara “X-Factor Indonesia”. Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis-jenis alih kode yang digunakan oleh pembawa acara “XFactor Indonesia”. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui: 1) Apa jenis- jenis alih kode yang digunakan oleh pembawa acara dalam program “X-Factor” di RCTI. (2) Apa faktor yang mempengaruhi pembawa acara X-Factor untuk melakukan alih kode. Penulis menggunakan teori dari Romaine (1995) dan Holmes (2001). Penelitian ini menggunakan deskripsi kualitatif dan subjek penelitian ini adalah pembawa acara “X-Factor”. Penulis mengumpulkan 100 data yang mengandung alih kode. Penelitian ini menggunakan teori alih kode dari Romaine karena teori ini memiliki penjelasan yang memadai dan rincian tentang jenis-jenis alih kode. Untuk menjawab permasalahan nomer dua, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Holmes (2001). Menurut Holmes (2001) ada empat faktor yang mempengaruhi orang melakukan alih kode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ucapan-ucapan yang paling mengalami peralihan bahasa yang dilakukan oleh pembawa acara “X-Factor Indonesia”, adalah intra-sentensial. Tipe ini terjadi 88 kali (88%). Kedua, intersentensial terjadi 8 kali (8%), dan yang ketiga adalah tag switching yang terjadi 4 kali (4%). Faktor yang mempengaruhi untuk melakukan alih kode adalah peserta, tipe ini terjadi 17 kali (17%). Kedua, solidaritas, tipe ini terjadi 68 kali (68%). Ketiga, status, tipe ini terjadi 9 kali (9%). Keempat, topik, tipe ini terjadi 6 kali (6%) Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti penelitian serupa untuk memahami lebih tentang Alih kode dan juga menganalisa alasan masyarakat menggunakan alih kode. Penulis menyarankan kepada peneliti untuk menggunakan teori macam alih kode terbaru. Penulis juga menyarankan bahwa hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi para peneliti selanjutnya dalam mengeksplorasi dan memperluas penyelidikan beberapa fenomena lain dari alih kode di acara televisi.