A Study of The Use of Diglossia In The Main Character Dialogue of The Pursuit of Happiness Movie

Main Author: Candra, Riski Ade
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101108/1/THESIS.pdf
http://repository.ub.ac.id/101108/
Daftar Isi:
  • Dalam menyampaikan ide-ide dari percakapan, bahasa merupakan bagian paling penting. Bahasa berbeda-beda menurut struktur sosial dari komunitas wicara. Fenomena ini menciptakan penggunaan bahasa yang berbeda untuk maksud yang berbeda yang disebut Diglosia. Ada dua jenis variasi bahasa pada Diglosia, variasi bahasa tinggi dan variasi bahasa rendah.Bahasa inggris standar adalah contoh dari variasi bahasa tinggi dan bahasa inggris tidak standar adalah contoh dari variasi bahasa rendah. Peneliti melakukan penelitian tentang diglosia pada dialog tokoh utama dalam film "Pursuit of Happiness". Ada dua masalah dalam penelitian ini, yaitu: (1) Apa karakteristik bahasa Inggris standar dan bahasa inggris tidak standar yang digunakan oleh tokoh utama dari film"Pursuit of Happiness", dan (2) Apa faktor yang mempengaruhi penggunaan variasi bahasa oleh tokoh utama dalam film "Pursuit of Happiness". Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam kaitannya dengan penggunaan penggambaran yang jelas dan sistematis tentang ucapan-ucapan yang dipelajari. Studi deskriptif pada analisis tekstual yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisa percakapan tokoh utama pada naskah dan film dari "Pursuit of Happiness". Dalam penelitian ini terungkap bahwa tokoh utama menggunakan bahasa Inggris standar dengan menggunakan kata tambahan modal, bentuk tidak teratur dari kata kerja to be bentuk lampau dan penggunaan bentuk tidak teratur dari kata kerja to be dalam bentuk sekarang. Di sisi lain, ia menggunakan bahasa Inggris tidak standar dengan menggunakan kata-kata Slang, kata sumpah serapah, penggunaan kata kerja ain‟t, dan kata gabungan yang kurang bermakna, Peneliti menemukan 5 faktor tokoh utama menggunakan variasi bahasa, yaitu perbedaan jenis kelamin, usia, kelas sosial, latar belakang etnis, dan komunitas wicara. Peneliti menyarankan bagi para peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian tentang Diglosia dapat meninjau dan menyelidiki lebih lanjut tentang penggunaan bahasa Inggris standar dan bahasa Inggris tidak standar pada kehidupan nyata.