Analisa Tindak Tutur yang Ditemukan di Akun Twitter Infomalang
Main Author: | Kurnia, Desi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/101066/1/LOCUTIONARY_AND_ILLOCUTIONARY_ACTS_FOUND_IN_INFOMALANG_TWITT.pdf http://repository.ub.ac.id/101066/ |
Daftar Isi:
- Ketika seseorang melakukan komunikasi, mereka tidak hanya menyampaikan pesan, tetapi mereka juga melakukan tindakan dalam ucapan mereka. Tindak tutur dapat ditemukan pada kegiatan komunikasi sehari-hari, contohnya dapat ditemukan di internet melalui media social, twitter. Pada penelitian ini, peneliti menganalisa tindak tutur pada ungkapan yang ditemukan di akun twitter Infomalang. Tiga rumusan masalah yang ingin dijawab adalah: (1) Apa saja tindak lokusi dan ilokusi yang ditemukan di akun twitter Infomalang? (2) Apa tipe tindak lokusi dan ilokusi yang digunakan di akun twitter Infomalang? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis dokumen karena fokus studi ini menganalisa ujaran yang tertulis di akun twitter infomalang. Data dikumpulkan dari tweet yang di tampilkan pada tanggal 5 sampai dengan 20 April 2014, setiap hari sabtu dan minggu pada jam 1 siang hingga 3 sore. Data akan dianalisis menggunakan teori tipe lokusi oleh Levinson. Sedangkan untuk tipe ilokusi dianalisis menggunakan teori Searle. Dari 59 ujaran, ditemukan bahwa tipe tindak lokusi yang paling sering ditemukan di akun twitter infomalang adalah deklaratif. Tipe ini ditemukan 29 ujaran yang berfungsi untuk memberikan informasi. Tipe kedua yaitu introgatif yang berfungsi untuk menanyakan pertanyaan yang ditemukan 22 ujaran. Tipe terakhir yaitu imperatif yang befungsi untuk meminta pendengar atau pembaca melakukan sesuatu ditemukan 7 ujaran. Sedangkan tipe ilokusi yang paling sering ditemukan di akun twitter Infomalang adalah direktif. ditemukan 45 ujaran direktif 11 ujaran representative, , 1 ujaran komisif, 1 ujaran komisif. Peneliti tidak menemukan tipe deklarasi. Peneliti menyarankan peneliti selanjutnya menganalisis efek dari ujaran-ujaran. Selain itu, peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan teori pragmatik lain dalam menganalisa data yang sama. Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk menggunakan objek lain untuk memperluas pemahaman tentang teori tindak tutur seperti di film, novel, dan pidato.