Politeness Maxims Used By The Host Of “Bukan Empat Mata” Talk Show In The Commentator Episode
Daftar Isi:
- Komunikasi sangat penting dalam kehidupan. Dalam melakukan komunikasi, seseorang selalu dituntut untuk mengekspresikan kesantunan. Tapi terkadang seseorang melakukan penyimpangan dalam berbicara. Hal ini biasa terjadi dalam dunia hiburan. Pada penelitian ini, peneliti mengadakan penelitian tentang maksim kesantunan yang digunakan oleh Tukul Arwana dalam acara talk show Bukan Empat Mata yang ditayangkan pada tanggal 25 September 2013. Ada dua permasalahan yang akan dipecahkan, yaitu: (1) maksim kesantunan apa saja yang digunakan oleh pembawa acara Bukan Empat Mata pada episode The Commentator, dan (2) maksim kesantunan apa saja yang disimpangkan oleh pembawa acara Bukan Empat Mata pada episode The Commentator. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penganalisa-annya dalam bentuk deskripsi, bukan angka. Kemudian, penelitian ini dilakukan melalui analisa dokumentasi karena peniliti menganalisa pernyataan Tukul Arwana dalam catatan dialognya yang mengandung maksim kesantunan dan penyimpangan maksim kesantunan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tukul menggunakan lima macam maksim kesantunan, yaitu maksim kebijaksanaan (5), maksim penghargaan (15), maksim kesederhanaan (1), maksim kecocokan (10), dan maksim kesimpatian (5). Sebaliknya, dia juga menggunakan tiga macam penyimpangan maksim kesantunan, yaitu penyimpangan maksim kedermawanan (1), penyimpangan maksim penghargaan (11), penyimpangan maksim kesederhanaan (1). Berdasarkan penelitian, peneliti ingin memberikan saran kepada peneliti selanjutnya yang tertarik dengan bidang yang sama untuk menemukan lebih banyak sumber teori untuk memperkaya pemahaman tentang maksim kesantunan dan penyimpangan maksim kesantunan. Saran lain untuk peneliti selanjutnya adalah cakupan dapat lebih diperluas dan lebih baik sebagai unit analisis untuk memiliki penelitian yang lebih komprehensif dalam menganalisa data yang ditemukan dalam prinsip kesantunan.