A Study Of Politeness Strategies Used by The Characters Of The Ugly Truth Movie

Main Author: Aryanto, WindhiJatu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101034/1/WINDHI_JATU_ARYANTO.pdf
http://repository.ub.ac.id/101034/
Daftar Isi:
  • Dalam berkomunikasi, orang-orang berbagi informasi, mengemukakan emosi mereka, bertanya tentang sesuatum dan sebagainya. Untuk membuat komunikasi yang baik, orang-orang seharusnya menggunakan kata-kata yang bermaksud untuk menyampaikan kesantunan, hormat, rendah hati dan sedikit status sosial sehingga akan mudah untuk membangun hubungan antar sesama. Kesantunan adalah ekspresi dari maksud pembicara untuk mengurangi mengancaman wajah yang dibawa oleh aksi mengancam wajah terhadap yang lainnya. Dalam penelitiain ini, The Ugly Truth dipilih sebagai objek. Studi ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan dari permasalahan penelitian ini, yaitu: (1) Jenis strategi kesantunan apakah yang digunakan oleh karakter-karakter di film The Ugly Truth?dan (2) Faktor-faktor apakah yang mempengaruh pemilihan strategi yang digunakan karakter-karakter di film The Ugly Truth? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan analisis konten atau deskriptif sebagai tipe penelitiannya. Data penelitian ini adalah ungkapan-ungkapan oleh karakter di film The Ugly Truth. Ada 12 dialog yang digunakan 5 karakter di film yang dianalisis sebagai objek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 12 ungkapan yang menggunakan strategi kesantunan yang terdiri dari Bald on Record Strategy, Positive Politeness Strategy, Negative Politeness Strategy dan Off Record Strategy. Setiap strategi terdiri dari tiga contoh. Faktor yang mempengaruhi berbedanya strategi kesantunan terdiri dari tiga faktor, social distance, relative power dan absolute ranking. Data menunjukkan bahwa social distance paling banyak digunakan sebagai faktor yang mempengaruhi berbedanya strategi kesantunan. Penulis menyarankan untuk peneliti selanjutnya menggunakan teori lainnya dalam pragmatik. Peneliti selanjutnya juga dapat menganalisis strategi kesantunan dalam fitur semantiknya, atau menambahkan bidang studi lain contohnya analisis kritik wacana agar penelitiannya semakin lengkap.