Analisis Kesalahan Pengucapan Intonasi Jodoushi 「でしょう」pada Mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Angkatan 2010 Universitas Brawijaya

Main Author: Sulistiyo, Yekti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/101020/1/%232_SAMPUL_DAN_BAGIAN_AWAL_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/101020/1/%233_BAB_I_-_BAB_V_-_DAFTAR_PUSTAKA_-_LAMPIRAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/101020/2/%231_HALAMAN_DEPAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/101020/
Daftar Isi:
  • Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Pembicara berkomunikasi dengan ekspresi pengucapan serta intonasi beragam. Sering kita mendengar perkataan yang sebenarnya sama, tetapi karena perbedaan gesture maupun intonasi, maksudnya berbeda. Penulis menggunakan studi analisis kesalahan pengucapan intonasi dalam bahasa Jepang. Penulis melihat ada satu kopula atau jodoushi yang memiliki tiga makna berbeda. Arti ketiganya adalah (1) menunjukkan konfirmasi, intonasinya diucapkan dengan nada naik, (2) menunjukkan dugaan, intonasinya diucapkan dengan nada turun, (3) menunjukkan simpati, intonasinya diucapkan datar dan panjang. Hal ini masih sulit bagi orang asing yang sedang mempelajari bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif untuk pedomannya. Studi deskripsi digali dengan wawancara, yaitu setelah sebelumnya penulis merekam suara responden pada saat diminta membaca kalimat yang mengandung jodoushi 「でしょう」. Lalu, penulis mengkomparasikan hasilnya dengan rekaman suara native speaker. Penulis menggunakan visualisasi sinyal suara untuk memperkuat hasil komparasinya. Populasi yang diteliti adalah Mahasiswa Program studi Sastra Jepang Angkatan 2010 Universitas Brawijaya. Datanya diambil langsung dari populasi. Jadi, jenis datanya adalah data primer. Hasil penelitian menunjukan rata-rata 33% Mahasiswa belum bisa melafalkan intonasi jodoushi 「でしょう」dengan benar. Jenis kesalahan pelafalan intonasi paling tinggi (86,7%), terjadi karena responden melafalkan jodoushi 「でしょう」dengan intonasi naik. Meski bukan kalimat yang menyatakan konfirmasi, kalimat itu menjadi bermakna konfirmasi. Penyebab kesalahan yang paling dominan adalah selain karena bahasa ibu, juga karena responden cenderung berpatokan pada teori yang menunjukkan konfirmasi, yang telah pertama kali mereka pahami, meski sebenarnya mereka sekarang mengenal cara pelafalan yang berbeda-beda. Penulis menyarankan kepada mahasiswa jurusan bahasa Jepang agar mempelajari lebih dalam tentang intonasi jodoushi「でしょう」. Hal ini dilakukan supaya mampu melafalkan bahasa Jepang semirip penutur aslinya. Penulis juga menyarankan pada peneliti selanjutnya meneliti intonasi lain dalam bahasa Jepang, misalnya jodoushi 「そうですか」atau jodoushi yang lain.