A Study of Semiotics On Connotative Meaning In The World Wide Fund For Nature (WWF) Advertising Campaign On Climate Changes
Main Author: | Puspita, AjengRatna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100966/1/Ajeng_Ratna_Puspita.pdf http://repository.ub.ac.id/100966/ |
Daftar Isi:
- World Wide Fund for Nature (WWF) adalah salah satu organisasi konservasi terbesar di dunia yang didirikan di lebih dari 100 negara. WWF memiliki lebih dari 100 iklan yang bertujuan untuk mengajak masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dan habitatnya. Salah satu tema dari iklannya adalah mengenai perubahan iklim. Iklan mereka biasanya menggunakan gambar-gambar dan kalimat-kalimat yang memiliki pesan didalamnya. Di dalam studi ini, peneliti menganalisis gambar-gambar dan kalimat-kalimat yang ada di dalam iklan menggunakan teori yang akan digunakan. Selanjutnya, peneliti mengajukan dua permasalahan penelitian yaitu (1) apakah petanda dan penanda yang ditemukan didalam iklan kampanye World Wide Fund for Nature (WWF) dengan tema perubahan iklim (2) apakah makna konotatif yang ditemukan didalam iklan kampanye World Wide Fund for Nature (WWF) dengan tema perubahan iklim. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengungkap kejadian dalam analisis dokumen. Peneliti juga menggunakan teori dari Ferdinand de Saussure (dikutip dari Chandler, 2007, hal.14) yang membagi model dari tanda menjadi 2 yaitu signifier dan signified. Dan juga teori dari Rolland Barthes (dikutip dari Chandler, 2007, hal.137) yang mendeskripsikan bahwa dalam semiotika, denotasi dan konotasi adalah istilah yang menggambarkan hubungan antara petanda dan penanda. Hasil studi menunjukan bahwa iklan dari World Wide Fund for Nature (WWF) memiliki petanda dan penanda yang berbeda-beda disetiap iklannya. Namun, mereka memiliki tujuan yang sama dalam membuat iklan tersebut yaitu mengajak masyarakat untuk lebih peduli mengenai isu-isu lingkungan dan habitatnya seperti menangkap ikan secara berlebihan, pemanasan global, penebangan hutan liar, dan menjaga binatang dari kepunahan. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan peneletian yang sama untuk menggunakan teori dan subjek yang berbeda. Dalam penelitian selanjutnya, peneliti lain mungkin dapat menggunakan film, novel, merek produk, iklan televisi sebagai subjeknya.