Penggunaan Konjungsi ‘Ga’, ‘Demo’, dan ‘Kedo’ dalam Serial Drama Yorozu Uranaidokoro Onmyouya E Youkoso Episode 1 & 2 Karya Hijikata Masato
Main Author: | Rachmanda, TriaWiena |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100959/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/100959/ |
Daftar Isi:
- Banyak kata dalam bahasa Jepang yang memiliki makna yang sama, tapi dengan cara penggunaan yang berbeda. Seperti ‘ga’, ‘demo’, dan ‘kedo’ yang termasuk dalam jenis kata konjungsi, yaitu jenis kata yang berfungsi sebagai kata penghubung, yang memiliki makna sama, yaitu ‘tetapi’. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui perbedaan penggunaan konjungsi ‘ga’, ‘demo’, dan ‘kedo’ dan apakah ketiga konjungsi tesebut dapat bersubtitusi satu dengan yang lain. Sumber data yang dipilih dalam penelitian ini adalah serial drama Yorozu Uranaidokoro Onmyouya E Youkoso episode 1 & 2 karya Hijikata Masato yang didalamnya ditemukan banyak penggunaan konjungsi ‘ga’, ‘demo’, dan ‘kedo’. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis yang merupakan deskripsi dari sesuatu yang diamati terkait dengan hal yang diteliti yaitu perbedaan penggunaan konjungsi ‘ga’, ‘demo’, dan ‘kedo’ dan potensi subtitusi ketiga konjungsi tersebut. Data yang ditemukan sejumlah 57 data, yaitu konjungsi ‘ga’ 10 data, konjungsi ‘demo’ 21 data dan konjungsi ‘kedo’ 26 data. Kesimpulan yang diperoleh yaitu konjungsi ‘ga’ dan konjungsi ‘kedo’ sama-sama digunakan di akhir klausa utama sehingga konjungsi ‘ga’ dan konjungsi ‘kedo’ dapat saling bersubtitusi, tetapi tidak dapat bersubtitusi dengan konjungsi ‘demo’. Namun, konjungsi ‘ga’ dan konjungsi ‘kedo’ jika digunakan di awal kalimat akan menjadi ‘desuga’ dan ‘desukedo’ atau ‘dakedo’. Oleh karena itu, konjungsi ‘demo’ dapat saling bersubtitusi dengan konjungsi ‘desuga’ dan ‘desukedo’ atau ‘dakedo’.