Apology Strategies Performed by Main Characters in Perahu Kertas Novel
Main Author: | Kusuma, DeviliaIndah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100926/1/APOLOGY_STRATEGIES_PERFORMED_BY_MAIN_CHARACTERS_IN_PERAHU_KERTAS_NOVEL.pdf http://repository.ub.ac.id/100926/ |
Daftar Isi:
- Permintaan maaf adalah bagian dari komunikasi manusia yang digunakan untuk menjaga hubungan baik atau untuk mengembalikan keharmonisan. Peneliti melakukan penelitian tentang strategi dalam permintaan maaf di Bahasa Indonesia, khususnya dengan menganalisis novel berjudul Perahu Kertas. Ada dua permasalahan yang dipecahkan dalam penelitian ini, yaitu: (1) strategi permintaan maaf apa saja yang digunakan oleh pemeran utama dalam novel Perahu Kertas, dan (2) bagaimana permintaan maaf itu disangatkan oleh pemeran utama dalam novel Perahu Kertas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena analisa datanya dalam bentuk deskripsi bukan dalam bentuk angka. Penelitian ini dikategorikan sebagai analisis dokumen karena peneliti menganalisa novel berjudul Perahu Kertas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi permintaan maaf dibagi menjadi dua strategi yaitu strategi langsung dan tidak langsung. Strategi langsung direpresentasikan ke dalam 11 strategi, yaitu: meminimalkan pelanggaran, permintaan maaf secara eksplisit, permintaan maaf secara eksplisit diikuti oleh penjelasan, pengakuan kesalahan, penyesalan, permohonan ampun, kepedulian terhadap pendengar, bersikap jujur, menyembunyikan sesuatu, dan pembatalan. Strategi tidak langsung direpresentasikan ke dalam 4 strategi, yaitu: menyerang pengeluh, menyalahkan orang lain, permintaan secara maaf implisit dan permintaan maaf secara implisit diikuti oleh penjelasan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tindakan meminta maaf dapat disangatkan secara langsung dan tidak langsung. Strategi langsung direpresentasikan ke dalam 5 strategi, yaitu: penjelasan, pengulangan, intensifikasi leksikal, permohonan, dan janji. Strategi tidak langsung direpresentasikan ke dalam 2 strategi, yaitu: penjelasan dan konfirmasi. Penulis menyarankan untuk peneliti selanjutnya agar menggunakan objekobjek lain untuk menyempurnakan taksonomi strategi permintaan maaf dalam Bahasa Indonesia. Penulis juga menyarankan untuk Program Studi Bahasa Inggris Universitas Brawijaya untuk menambahkan lebih banyak referensi yang berkaitan dengan topik ini agar peneliti selanjutnya bisa memberikan banyak tinjauan literatur yang mampu mendukung analisis penelitian mereka.