Politeness Strategies Used by Megawati Soekarno Putri in Her Speech Entitled Merindukan Negarawan

Main Author: Mandelasari, ElicYuneyka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100879/1/Skripsi_Full.pdf
http://repository.ub.ac.id/100879/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini membahas tentang strategi kesantunan yang digunakan oleh Megawati Soekarno Putri dalam pidatonya yang berjudul Merindukan Negarawan. Ada dua permasalahan dalam penelitian ini, antara lain: (1) Apa saja tindakan yang menyinggung muka yang digunakan oleh Megawati Soekarno Putri dalam pidatonya yang berjudul Merindukan Negarawan, dan (2) Apa jenis strategi kesantunan yang digunakan oleh Megawati Soekarno Putri dalam pidatonya yang berjudul Merindukan Negarawan. Penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendiskusikan mengenai tindakan yang menyinggung muka dan jenis strategi kesantunan yang terdapat dalam kalimat-kalimat pada pidato Merindukan Negarawan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa Megawati Soekarno Putri lebih banyak menyinggung muka positif daripada muka negatif. Selain itu, analisis menunjukkan bahwa ada tiga strategi utama digunakan oleh Megawati Soekarno Putri dalam pidatonya, meliputi: kesantunan positif, kesantunan negatif, dan tidak langsung. Strategi kesantunan positif digunakan lebih sering daripada strategi lainnya. Yang paling sering digunakan pada strategi kesantunan positif adalah strategi ke 12 (memasukkan baik pembicara maupun pendengar dalam aktivitas). Megawati paling sering menggunakan strategi kesantunan positif karena dia ingin membuat hubungan yang baik dengan semua penonton dalam rangka memperkecil jarak sosial diantara mereka. Penulis merekomendasikan kepada penulis selanjutnya untuk menggunakan penelitian ini sebagai referensi tambahan dan menyarankan untuk menambah analisis dan diskusi yang terdapat dalam situasi yang resmi, khususnya pidato. Penulis juga menyarankan kepada masyarakat untuk menerapkan strategi kesantunan ketika mereka berbicara kepada orang yang lebih tua atau orang yang mempunyai status lebih tinggi. Dengan menerapkan strategi kesantunan, komunikasi mereka dapat berjalan dengan baik dan lancar.