The Struggle And The Effects Of Being Transgender As Depicted In Julie Anne Peters’ Luna
Main Author: | Abidati, Alvita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100846/1/Alvita_Abidati_%280911110112%29.pdf http://repository.ub.ac.id/100846/ |
Daftar Isi:
- Transgender adalah kelainan identitas gender. Untuk diterima masyarakat yang percaya akan stereotipe gender atas laki – laki dan perempuan, transgender kemudian berusaha untuk menjadi lawan jenisnya dengan mengubah penampilan fisiknya. Sayangnya, banyak dari mereka yang akhirnya dihina dan dikucilkan. Perlakuan seperti ini pastinya mempengaruhi kejiwaan transgender seperti merasa depresi dan bunuh diri. Di penelitian ini, peneliti mengidentifikasi bagaimana perjuangan seorang transgender dalam menghadapi perilaku negatif masyarakat dan efeknya terhadap kondisi kejiwaannya, seperti yang tergambar pada Luna, di novel Luna karya Julie Anne Peters. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena penelitian ini ditujukan untuk menganalisa dan menjelaskan arti dari pesan yang terdapat di dalam novel. Oleh karena itu, dengan menggunakan desain kualitatif, penulis perlu mengumpulkan teks novel untuk dianalisa. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dan teori queer untuk membantu penulis memahami transgender. Penulis juga menggunakan pendekatan psikologis dan konsep mood disorder untuk menganalisa efek kejiwaan dari perilaku negatif masyarakat terhadap transgender yang direpresentasikan oleh Luna. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Liam adalah seorang transgender yang bernama Luna. Setiap kali dia tampil sebagai Luna, dia mendapat perlakuan negatif dari masyarakat seperti ejekan, penindasan, transphobia dan kekerasan. Perlakuan ini mempengaruhi kejiwaan Liam dan membuatnya merasa depresi dan berpikir untuk bunuh diri. Namun pada akhirnya dia mampu menyemangati dirinya setelah bertemu dengan transgender lain yang mendukungnya untuk menjadi transgender dan melakukan operasi perubahan alat kelamin. Secara perlahan identitas barunya terbangun. Untuk peneliti selanjutnya, penulis menyarankan penggunaan tema transgender dan teori queer sebagai pendekatan bisa diterapkan di novel lain dan di karya sastra jenis lain untuk memperkaya penelitian tentang gender dan seksualitas yang berbeda di kesusastraan.