A Critical Discourse Analysis Of Three (3) Advertisement Entitled “Always On, Bebas Itu Nyata” Girl’s Version

Main Author: Prawitasari, ReginaWikanPangrepti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100832/1/SKRIPSI_REGINA_WIKAN_PANGREPTI_PRAWITASARI_%280811113022%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/100832/
Daftar Isi:
  • Penulis mengadakan penelitian ini untuk mengetahui kekuatan dari ujaran-ujaran dalam narasi iklan Three (3) yang berjudul “ Always On, Bebas itu nyata”. Karena iklan ini menyentuh budaya Indonesia dan tentunya memberi pengaruh terhadap masyarakat. Dalam studi ini penulis akan menjawab dua rumusan masalah yaitu (1) Apa arti dari setiap ujaran ada iklan Three (3) “Always on, bebas itu nyata” versi perempuan berdasarkan teori tiga dimensi Fairclough? (2) Bagaimana interpretasi dari masyarakat pada penggambaran kebebasan dalam iklan Three (3) “Always On, bebas itu nyata”? Studi ini mengaplikasikan pendekatan kualitatif dengan analisa dokumen. Analisa dokumen diterapkan untuk mendiskripsikan arti ujaran-ujaran narasi pada iklan Three (3) dan untuk mengetahui bagaimanakah interpretasi masyarakat terhadap iklan ini. Dalam penelitian ini sumber data diambil dari semua ujaran-ujaran yang terdapat dalam iklan Three (3) yang berjudul “Always On, Bebas itu nyata” versi perempuan dan dari komentar-komentar yang berkaitan dengan iklan ini. Penulis melakukan beberapa proses dalam mengumpulkan data, seperti: (1) mengambil video iklan yang berjudul “Always On, Bebas itu nyata” versi perempuan dari Youtube, (2) menulis catatan dari narasi video ini dengan metode memainkan dan berhenti sebentar video ini, (3) membaca seluruh tulisan dari narasi iklan ini untuk memahami isi pesan iklan, dan (4) mencari interpretasi masyarakat dari kotak komentar yang terdapat di Youtube dan blog pribadi. Studi ini mengungkapkan bahwa berdasarkan interpretasi dari masyarakat terhadap narasi dari iklan Three (3), masyarakat cenderung melihat dan secara langsung mengkaitkan iklan ini dengan norma dan kebudayaan di Indonesia tanpa memikirkan terlebih dahulu maksud dan tujuan yang sebenarnya ingin disampaikan oleh pembuat iklan. Sebagai penutup penulis menyarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat memperkaya penelitian dibidang ini. Peneliti selanjutnya dapat mengeksplorasi berbagai macam objek dengan menggunakan teori CDA yang lainnya pula sehingga bisa berguna bagi perkembangan analisa wacana kritis.